39 Sapi yang Awalnya Terkonfirmasi PMK di Kalimantan Selatan Telah Sembuh
BANJARMASIN - Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan melalui Dinas Perkebunan dan Peternakan menyampaikan, sebanyak 39 ekor sapi yang awalnya terkonfirmasi terkena penyakit mulut dan kuku (PMK) saat ini sudah sembuh.
"Alhamdulillah, berkat berbagai upaya dan langkah itu, saat ini 39 sapi terkena PMK yang terdapat di dua kabupaten telah sembuh," ujar Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kalsel drh Suparmi di Banjarmasin, Senin 30 Mei.
Menurut dia, sebanyak 39 sapi itu dari Desa Bumi Jaya, Kabupaten Tanah Laut sebanyak 33 ekor, dan dari Desa Pandulangan, Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) sebanyak 6 ekor.
"Awalnya terkonfirmasi positif berdasarkan hasil uji Balai Veteriner Banjarbaru, kini telah dinyatakan sembuh," ujarnya.
Menurut Suparmi, instansinya bersama tim terpadu dari berbagai instansi mampu mengendalikan penyebaran PMK di dua lokasi tersebut.
Sehingga, lanjut dia, sampai saat ini tidak ada laporan penyebaran PMK di wilayah lain di Kalimantan Selatan.
Dikatakan dia, upaya tim kesehatan hewan dalam meningkatkan daya tahan tubuh baik pada ternak terduga maupun ternak sehat lainnya yang berpotensi terdampak oleh penyebaran virus ini telah menunjukkan hasil yang signifikan
Hal ini ditunjukkan angka kesembuhan ternak terduga yang terus meningkat.
Baca juga:
- Anak Ridwan Kamil Masih Hilang di Sungai Aare, Tim SAR Swiss Perluas Pencarian Hari Ini
- VIDEO: Anak Ridwan Kamil Alami Musibah di Swiss, Begini Keterangan Keluarga
- 5 Potret Kesederhanaan Emmeril Khan Mumtadz, Putra Ridwan Kamil yang Hilang Terseret Arus Sungai di Bern, Swiss
- Anak Ridwan Kamil Hilang di Luar Negeri, Polri Turun Tangan Ajukan Yellow Notice ke Interpol
Sebagaimana arahan Gubernur Kalsel Dr (HC) H Sahbirin Noor agar cepat dan tepat melakukan langkah pengendalian penyakit yang awal kasusnya ditemukan di daerah Jawa Timur tersebut.
Gubernur juga menginstruksikan tim kesehatan hewan di wilayah kabupaten/kota bekerja sama dengan tim kesehatan hewan provinsi berupa pengobatan, pemberian vitamin, bio-sekuriti yang ketat dan pengetatan lalu lintas ternak.