Pertamina Internasional Shipping Gandeng Badak NGL Kembangkan Bisnis LNG
JAKARTA - PT Pertamina International Shipping (PIS) menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan PT Badak Natural Gas Liquefaction (NGL) untuk pengembangan bisnis gas alam cair atau liquified natural gas (LNG).
Pjs Corporate Secretary PIS Roberth MV Dumatubun mengungkapkan, potensi bisnis LNG di tanah air di dalam negeri terus berkembang, mulai dari penyaluran untuk kebutuhan pembangkit listrik, kebutuhan LNG di kilang-kilang dalam negeri, kebutuhan industri, hingga smelter.
PIS perlu ekspansi di penguasaan teknologi terminal LNG dengan cara menggandeng perusahaan sesama Pertamina Group yang berkompeten dalam bisnis LNG, PT Badak NGL.
"Hal ini juga selaras dengan peningkatan efektivitas dan efisiensi compatibility antara terminal dan kapal,” ujar Robert dalam keterangan resmi, Senin 30 Mei.
Kesepakatan kerja sama PIS dan Badak NGL yang ditandatangani oleh Direktur Perencanaan Bisnis PIS Wisnu Medan Santoso dan Presiden Direktur & CEO PT Badak NGL Gema Iriandus Pahlawan, pada Selasa, 24 Mei 2022.
Baca juga:
Penandatanganan MoU ini terdiri dari, namun tidak terbatas pada Ship-shore Compatibility Study (SSCS) terkait penyaluran LNG yang diproyeksikan akan mengangkut kargo LNG dari Terminal Bontang, Engineering Design (FEED), EPCC, Operasional, dan Maintenance Terminal/STS LNG atau LPG, serta Pengembangan Green Terminal untuk terminal milik SH IML.
"Selain mendorong sinergi di Pertamina Group, kerja sama pengembangan pada bisnis LNG dan Green Terminal ini juga sejalan dengan komitmen Pertamina untuk menerapkan Environment, Sustainability, & Governance (ESG) dalam rangka menjaga keberlanjutan bisnis di masa depan," pungkas Robert.
Sekadar diketahui, PT Pertamina International Shipping mematok target pendapatan hingga 4 miliar dolar AS pada 2027.
Target itu ditetapkan setelah proses transformasi Subholding Integrated Marine Logistics berhasil diselesaikan.
Direktur Pengembangan Bisnis Pertamina International Shipping (PIS) Wisnu Medan Santoso mengatakan, untuk mencapai target tersebut, pihaknya telah melakukan perbaikan di berbagai lini.
Dia menambahkan, PIS melakukan efisiensi kegiatan operasional biaya perkapalan dan pelayaran, peningkatan kinerja untuk meminimalisir transport losses, perluasan pasar melalui sinergi antaranak usaha Pertamina, melalui kemitraan strategis, serta mengerjakan kegiatan investasi baik organik maupun anorganik.
"Keberhasilan restrukturisasi PIS menjadi Subholding Integrated Marine Logistics Pertamina menjadi key driver menuju perusahaan marine logistics terintegrasi kelas dunia. Oleh karena itu, perlu dukungan penuh dari seluruh pekerja PIS untuk mewujudkan aspirasi pendapatan sebesar 4 miliar dolar AS di 2027,” kata Wisnu.