466 Ribu Benih Lobster Tangkapan TNI AL Dilepaskan di Perairan Kepri
BATAM - Benih lobster sebanyak 466 ribu senilai Rp46,7 miliar hasil tangkapan TNI Angkatan Laut (AL) dilepaskan di Perairan Pulau Abang, Kota Batam Kepulauan Riau (Kepri).
Panglima Koarmada I (Pangkoarmada I) Laksaman Muda TNI Arsyad Abdullah di Batam Kepulauan Riau, Rabu 25 Mei, menyatakan pelepasan benih lobster ini melibatkan Kantor Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Batam dan Balai Karantina kelas I Batam.
“Benih lobster ini sudah ada yang dilepasliarkan di Perairan Pulau Abang Selasa (24/5) biar tumbuh besar dan bisa dinikmati oleh masyarakat Kepri nantinya,” katanya dikutip Antara.
Ia menjelaskan pihaknya memang sengaja segera melepaskan benih lobster yang berhasil diamankan dalam jumlah banyak tersebut karena dikhawatirkan akan mati bila berlama-lama didiamkan.
“Kalau didiamkan berlama-lama, mungkin hanya 12 jam bertahannya. Maka dari itu harus segera dilepaskan,” katanya.
Selanjutnya, kata dia, untuk kasus ini pihaknya akan terus melakukan penyelidikan, terutama terkait 5 orang pelaku yang sampai saat ini belum ditemukan karena berhasil melarikan diri saat pengejaran.
“Pelaku-pelaku ini ada identitas dan akan kami cari siapa pelaku tersebut sampai ketemu. Kami akan usut sumbernya dari mana, dan kenapa dibawa ke luar negeri. Itu nanti upaya-upaya yang akan kami lakukan,” kata Arsyad Abdullah.
Sebelumnya, TNI AL mengamankan 466 ribu benih lobster yang disimpan di dalam 95 kotak gabus sintetis di Perairan Pulau Kelapa Gading, Kepulauan Riau yang akan diselundupkan ke luar negeri.
Baca juga:
“Yang kami amankan ini dari dua jenis, yaitu benih lobster mutiara dan benih lobster pasir. Benih lobster yang akan diselundupkan ini diperkirakan harganya mencapai Rp46,7 miliar. Benih lobster ini rencananya akan diselundupkan ke luar negeri,” kata Pangkoarmada I.
Ia menyebutkan benih lobster ini rencananya akan diselundupkan ke Singapura dan dikirim ke Vietnam.
“Tujuannya ke luar negeri, karena di sini tidak ada pembelinya. Di Singapura juga hanya perantara, yang menerima itu Vietnam, di sana ada penangkarannya,” katanya.
Penggagalan penyelundupan benih lobster ini, kata dia,dilakukan oleh Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Batam dan Lanal Tanjungbalai Karimun yang sebelumnya sudah mendapatkan informasi bahwa akan ada perahu motor cepat (speed boat) yang membawa benih lobster, demikian Arsyad Abdullah.