Ganjar Pranowo Jadikan Borobudur Marathon Momentum Picu Kebangkitan Ekonomi
JAKARTA - Borobudur Marathon 2022 powered by Bank Jateng resmi diluncurkan. Event tahunan tersebut akan digelar pada 12-13 November 2022 mendatang dengan target 5.000 orang peserta.
Borobudur Marathon diharapkan menjadi pemicu kebangkitan ekonomi, wisata, dan sebagai ruang kaderisasi atlet lari jarak jauh di Jawa Tengah maupun Indonesia.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan, Borobudur Marathon menjadi event yang masih terus berlangsung, ketika hampir semua event marathon di dunia tertidur karena pandemi. Tentunya dengan pembatasan jumlah peserta dan berbagai penyesuaian.
“Hari ini rasa-rasanya situasi jauh lebih baik. Sekarang kita launching dan mudah-mudahan nanti perserta yang dulu ingin ikut dan belum dapat, ya hari ini kuantitasnya bertambah. Mudah-mudahan target 5.000 (peserta) bisa tercapai,” kata Ganjar seusai peluncuran Borobudur Marathon 2022 di kantor Pusat Bank Jateng dikutip dari keteerangan tertulis, Senin, 23 Mei.
Jumlah tersebut, menurut Ganjar, masih bisa bertambah dengan memantau situasi COVID-19 di Jawa Tengah. Sebab, antusiasme masyarakat dan pelari sangat tinggi dengan event Borobudur Marathon.
“Kalau nanti bisa di-adjust sampai 10 ribu (orang peserta) menurut saya bagus, tetapi kita akan lihat dulu catatan pertambahan kasus covid. Kalau nggak kita akan buka. Nah, hari ini kita launching. Dugaan saya setelah ini dibuka ini akan langsung mungkin beberapa jam atau beberapa hari bisa sold out,” jelas Ganjar.
Borobudur Marathon merupakan ruang kaderisasi bagi para atlet lari jarak jauh. Sebagai contoh, peraih medali emas bagi Indonesia di Sea Games Vietnam tahun ini merupakan juara dari Borobudur Marathon tahun 2021.
“Jadi kita berikan ruang kepada para atlet untuk bisa berlari dan berkompetisi dengan kelas internasional. Bisa jadi ajang menguji diri. Mudah-mudahan nanti yang (pelari) internasional juga akan banyak,” ungkap Ganjar.
Baca juga:
Sport tourism dalam Borobudur Marathon juga menjadi ruang bagi daerah wisata untuk mengembangkan pariwisatanya. Hal ini juga didukung dengan sektor ekonomi dengan menggandeng UMKM di sekitar Borobudur.
“Sport tourism kita genjot. Partisipasi masyarakat termasuk UMKM juga kita libatkan. Kita harapkan ini menjadi trigger kebangkitan kita dalam sisi ekonomi, sehingga orang akan datang, ekonomi berkembang, dan ini menjadi bagian dari healing kita,” tutur Ganjar.