Google Sementara Izinkan Pengguna Tinder Lakukan Pembayaran di Luar Play Store

JAKARTA- Match Group Inc mengumumkan pada Jumat, 20 Mei, bahwa Google Alphabet Inc  untuk sementara akan mengizinkan pembuat aplikasi kencan ini untuk menawarkan kepada pengguna pilihan dalam sistem pembayaran mereka.

Sebelumnya, Match telah menggugat Google pada awal Mei 2021, dengan menyebut tindakan tersebut sebagai "upaya terakhir" untuk mencegah Tinder dan aplikasi lainnya di-boot dari Google Play Store karena menolak membagikan hingga 30% dari penjualan kepada pusat layanan aplikasi itu.  Tanggal persidangan kasus tersebut saat ini ditetapkan untuk April 2023.

Match mengatakan pada Jumat lalu bahwa pihaknya telah menarik permintaannya untuk perintah penahanan sementara terhadap Google setelah membuat sejumlah konsesi yang akan mencegah aplikasi Match dihapus dari Play Store karena menawarkan opsi pembayaran alternatif.

“Match harus terus mengintegrasikan penagihan Google Play melalui uji coba atau sampai perselisihan diselesaikan,” kata Google, seperti dikutip Reuters.

Gugatan Match muncul dengan latar belakang kasus yang sedang berlangsung yang dibawa oleh pembuat "Fortnite" Epic Games, serta lusinan jaksa agung negara bagian AS dan lainnya dalam menargetkan perilaku anti persaingan dari Google yang diduga terkait dengan Play store.

Google telah mengatakan akan memblokir unduhan beberapa aplikasi Match pada 1 Juni kecuali mereka hanya menawarkan sistem pembayaran Google dan berbagi pendapatan, seperti disebutkan dalam gugatan itu.

Menurut gugatan itu, Mayoritas pengguna di aplikasi Match yang paling populer, Tinder, lebih memilih sistem pembayarannya, yang memungkinkan untuk paket cicilan, transfer bank, dan fitur lain yang tidak disediakan oleh Google.

Match mengatakan pada Jumat lalu bahwa pihaknya berencana untuk memasukkan hingga 40 juta dolar ke dalam akun escrow, daripada membayar Google secara langsung untuk transaksi penagihan pada sistem operasi Android di luar penagihan Google Play Store, sebagai bagian dari perjanjian sementara.

Match juga telah menyuarakan keprihatinan atas biaya dan kebijakan pembayaran App Store Apple Inc.

Apple juga dikritik karena membangun App Store-nya menjadi "taman bertembok" yang dimaksudkan untuk menarik biaya dari pengembang yang ingin mengakses pengguna di ekosistem iOS.

Google dan Apple membebankan komisi yang besar kepada pengembang dan memberlakukan kontrol pada pengembang perangkat lunak, memaksa mereka untuk membayar sejumlah uang ketika sistem pembayaran dalam aplikasi digunakan. Perilaku ini dianggap sebagai monopoli di AS.