20-22 Mei, Kalimantan Tengah Berpotensi Hujan Lebat Disertai Pertir
PALANGKARAYA - Prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Tjilik Riwut Palangkaraya Chandra Mukti Wijaya meminta masyarakat di Provinsi Kalimantan Tengah mewaspadai potensi hujan lebat pada 20-22 Mei mendatang.
"Tiga hari mendatang sebagian besar wilayah Kalteng berpotensi terjadi hujan lebat disertai angin kencang dan sambaran petir," kata Chandra di Palangka Raya, dilansir Antara, Jumat. 20 Mei.
Dia menerangkan, potensi tersebut akan terjadi pada sore hingga malam hari dan dilanjutkan pada dini hari hingga menjelang pagi.
Chandra pun meminta masyarakat mewaspadai dampak lanjutan dari terjadinya cuaca ekstrem tersebut. Dampak itu seperti bencana yang ditimbulkan seperti banjir, genangan air, tanah longsor, angin kencang, kilat atau petir serta pohon tumbang.
"Contohnya seperti yang terjadi pagi hingga menjelang siang hari ini di Kota Palangkaraya. Karena hujan lebat sejak pagi, sejumlah wilayah terendam air. Saluran drainase meluap bahkan jalan dan rumah warga juga turut terendam air," katanya.
Dia menerangkan, bahwa jumlah curah hujan di "Kota Cantik" itu mencapai 67,4 milimeter. Debit air yang banyak tak mampu ditampung drainase yang ada di kota setempat sehingga wilayah yang masuk kategori rendah terendam dengan ketinggian bervariasi.
Untuk antisipasi dini terhadap ancaman bencana, pihaknya juga selalu memperbaharui informasi perkembangan cuaca kepada instansi terkait baik pemerintah daerah, instansi vertikal, media massa hingga pegiat media sosial.
"Kami juga memberikan layanan kepada masyarakat, baik melalui laman resmi BMKG, aplikasi BMKG dan berbagai media sosial BMKG," katanya.
Baca juga:
Sementara itu di laman resmi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika di www.bmkg.go.id juga telah tertera peringatan dini untuk masyarakat Kalteng.
Sementara itu berdasar catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangka Raya, setidaknya terdapat puluhan titik wilayah yang terendam air saat hujan lebat terjadi.
Wilayah itu mulai dari jalan raya, jalan lingkungan hingga kawasan perumahan. Ketinggian genangan mulai dari 15 centimeter hingga 125 centimeter.
Berdasar pantauan di lapangan, sampai berita ini diturunkan, genangan air di sejumlah titik mulai surut. Sebagian masyarakat yang tempat tinggalnya terdampak mulai membersihkan lokasi dari sisa-sisa genangan.