Kabar Baik untuk Warga Sleman, Dua Jembatan Rampung Dibangun Kementerian PUPR

JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menyelesaikan pembangunan dua jembatan di Sleman, Yogyakarta dalam rangka meningkatkan kelancaran konektivitas jalan.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, konektivitas antar kawasan perlu terus ditingkatkan agar aliran barang, jasa, dan manusia bisa lebih lancar dan efisien. Dengan konektivitas yang baik, pertumbuhan ekonomi bisa meningkat.

"Pembangunan infrastruktur jembatan, flyover dan underpass akan meningkatkan konektivitas antar-kawasan, di samping memberikan alternatif bagi warga untuk meningkatkan produktivitas perekonomian," kata Menteri Basuki dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat 13 Mei dinukil dari Antara.

Kementerian PUPR telah menyelesaikan pembangunan Jembatan Sanggrahan Cs di Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Pembangunan Jembatan Sanggrahan Cs terdiri dari Jembatan Sanggrahan yang berlokasi di Desa Sanggrahan Maguwoharjo dan Jembatan Gantung Kalijogo di Dusun Karangwetan, Desa Tegaltirto.

Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jateng-DIY Wida Nurfaida mengatakan, pembangunan Jembatan Sanggrahan dilakukan untuk membuka akses dari Jalan Lingkar (Ring Road) Utara sebelah timur menuju ke Jalan Selokan Mataram.

“Dengan dibangunnya Jembatan Sanggrahan ini, diharapkan sebagai alternatif untuk membagi beban lalu lintas di Ring Road Utara dan menuju kota Yogyakarta,” kata Wida.

Selain Jembatan Sanggrahan, dalam paket kontraktual yang sama, Kementerian PUPR juga telah menyelesaikan pembangunan Jembatan Gantung Kalijogo yang menghubungkan Kalitirto dengan Tegaltirto di Berbah. Total panjang jembatan ini sekitar 60 meter yang melintasi Sungai Opak. Jembatan gantung ini pada awal 2019 lalu rusak akibat banjir yang melanda kawasan tersebut.

Wida mengatakan, Jembatan Gantung Kalijogo sebelumnya pernah dibangun melalui dana CSR PT. Telkom yg bekerjasama dengan Kodam IV Diponegoro dan diresmikan pada awal Januari 2019. Namun jembatan tersebut runtuh pada tgl 30 Januari 2019 akibat banjir pada sungai yang membawa hanyutan.

“Jembatan ini akhirnya dibangun kembali dan selesai pada tahun 2022 melalui APBN Kementerian PUPR. Jembatan ini berperan penting dalam menyatukan Dusun Karang Wetan sisi Utara dengan sisi Selatan sehingga dusun yg dulunya terpisah oleh Sungai Opak, sekarang sudah memiliki akses yang lebih baik,” ujar Wida.

Selain memperpendek jarak dan waktu tempuh, keberadaan jembatan gantung ini disambut gembira karena membuka potensi lain untuk meningkatkan ekonomi warga sekitar. Pembangunan kedua jembatan tersebut dilaksanakan oleh kontraktor CV. Bejo Lumintu dan konsultan pengawas PT. Garis Putih Sejajar dengan nilai kontrak senilai Rp9,2 miliar.