Pelita Samudera Shipping Bagikan Dividen Rp147 Miliar, Terbesar Sepanjang Sejarah Perseroan
JAKARTA - Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Pelita Samudera Shipping Tbk (PSSI) memutuskan untuk membagikan dividen sebesar 10,2 juta dolar AS atau setara dengan Rp147 miliar kepada pemegang sahamnya.
Presiden Direktur PT Pelita Samudera Shipping Tbk (PSSI), Iriawan Hutabarat mengatakan, dividen tersebut setara dari 41 persen laba bersih perseroan di tahun 2021 yang senilai 25 juta dolar AS atau setara Rp358,72 miliar.
"Perseroan bakal membagikan dividen Rp28 per saham, tertinggi dari sepanjang sejarah perseroan," ujar Iriawan usai RUPST, Kamis 12 Mei.
Lebih lanjut kata Iriawan, 5 persen dari laba bersih atau 1,3 juta dolar AS (sekitar Rp17,9 miliar) bakal dialokasikan sebagai dana cadangan. Sementara 54 persen dari laba atau sekitar 13,5 juta dolar AS (Rp192,9 miliar) dicatatkan sebagai laba ditahan.
Sementara itu, PSSI mengawali tahun 2022 dengan raihan pendapatan usaha 26,8 juta, untuk periode tiga bulan yang berakhir 31 Maret 2022 (berdasar laporan keuangan perseroan tidak diaudit). Jumlah tersebut naik 31 persen (yoy), disebabkan meningkatnya pendapatan dari Sewa Berjangka segmen Kapal Tunda dan Tongkang dan Kapal Curah Besar.
Pada kuartal I 2022, perseroan mendapat tambahan keuntungan 3,4 juta dolar AS hasil divestasi empat unit aset, yakni 1 unit kapal curah besar, 2 unit tongkang, dan 1 unit kapal tunda. Perseroan membukukan laba kotor 9,6 juta dolar AS dengan margin laba kotor 36 persen.
Sementara EBITDA Perseroan tercatat 11,9 juta dolar AS di kuartal I 2022, meningkat 78 persen (yoy). Iriawan mengatakan, meski adanya peraturan pemerintah Indonesia untuk melarang ekspor batu bara pada Januari 2022 yang berimbas pada menurunnya volume pengangkutan secara drastis, perseroan berhasil menghasilkan pendapatan usaha dan pemasukan lain.
Baca juga:
"Pertumbuhan laba dan margin laba kotor meningkat sebagian besar karena kinerja yang baik pada semua aset dengan biaya yang dapat dikelola. Kontribusi signifikan juga berasal dari pendapatan sewa berjangka, sekitar 64 persen ke pendapatan," tuturnya.
Laba bersih perseroan hingga akhir kuartal I 2022 tercatat senilai 9,9 juta dolar AS, naik signifikan 289 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Meningkatnya laba bersih sekaligus menaikan laba per saham menjadi Rp28.
Rasio Keuangan perseroan sejauh ini berada pada kondisi terbaik, dengan kas dan setara kas sebesar 29 juta dolar AS. Rasio kewajiban terhadap ekuitas sebesar 12 persen, lebih rendah dari tahun sebelumnya, yaitu 33 persen, berkat pelunasan pinjaman bank sebesar 10 juta dolar AS pada Januari 2022.
"PSSI sangat sehat secara keuangan dan bisa fokus untuk pengembangan usaha yang berkelanjutan," pungkas Iriawan.