Data BPS: 102.035 Penduduk Usia Kerja di Kepri Terdampak COVID-19
JAKARTA - BPS Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) mencatat pada Februari 2022 ada 102.035 atau sekitar 6,41 persen dari 1.591.408 penduduk usia kerja di daerah itu terdampak COVID-19.
Namun, jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, persentase penduduk usia kerja terdampak COVID-19 di Kepri turun 1,79 persen, yaitu dari 1.737.977 menjadi 1.591.408 orang.
"Hal ini mengindikasikan adanya perbaikan kondisi ketenagakerjaan pada masa pandemi COVID-19 di Februari 2022," kata Kepala BPS Kepri Darwis Sitorus di Tanjungpinang, Selasa 10 Mei.
Darwis menyebut ada empat kelompok penduduk usia kerja terdampak COVID-19, yaitu pengangguran karena COVID-19 sebanyak 14.704 orang, bukan angkatan kerja karena COVID-19 sebanyak 5.282 orang, tidak bekerja karena COVID-19 sebanyak 7.201 orang, mengalami pengurangan jam kerja karena COVID-19 sebanyak 74.848 orang.
Ia menjelaskan pengangguran karena COVID-19 dan bukan angkatan kerja karena COVID-19, merupakan dampak pandemi pada mereka yang berhenti bekerja.
Baca juga:
- Sekjen DPR Jelaskan Kronologi Pilih Penawar Tertinggi Menangkan Tender Pengadaan Gorden Rumah Dinas
- Waduh! Kata Anggota DPR Melalui Boyamin Saiman, Gorden Rumah Dinas Masih Bagus, Hanya Perlu Dicuci Saja
- Di Kantor Pemenang Tender Gorden DPR RI Senilai Rp43,5 Miliar Ada Motor dengan Stiker Pamdal DPR RI, dan Tiga Karyawan di Dalamnya
- KPK Ikut Soroti Polemik Pengadaan Gorden DPR, Bilang Proses Harus Sesuai Prosedur Khawatir Dikorupsi
Sedangkan penduduk tidak bekerja karena COVID-19 dan penduduk bekerja yang mengalami pengurangan jam kerja karena COVID-19, merupakan dampak pandemi COVID-19 yang dirasakan oleh mereka yang saat ini masih bekerja.
Lebih lanjut, Darwis menyampaikan penduduk yang bekerja di bulan Februari 2022 sebanyak 973.125 orang.
Penyerapan tenaga kerja pada periode tersebut masih didominasi tiga lapangan pekerjaan utama, yaitu industri pengolahan 24,54 persen, perdagangan besar dan eceran 20,09 persen, dan administrasi pemerintah, jasa pendidikan dan kesehatan 12,95 persen.
"Penduduk bekerja merupakan cerminan angkatan kerja yang terserap di pasar kerja," katanya dikutip Antara.