Ini Bukti Awal Dugaan Bisnis Narkoba Polisi Tajir Kaltara
JAKARTA - Polda Kalimantan Utara menyebut data pengiriman menjadi dasar penyelidikan dugaan keterlibatan Briptu Hasbudi di bisnis narkoba. Data itu ditemukan saat proses penggeledahan.
"Alat bukti petunjuk, adanya pengiriman narkoba melalui Balpres dalam peti kemas," ujar Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Kalimanta Utara AKBP Hendy Febrianto Kurniawan kepada VOI, Selasa, 10 Mei.
Dari data itu juga penyidik menemukan keberadaan 17 kontainer di Pelabuhan Malundung, Tarakan, yang diduga digunakan untuk menyelundupkan narkoba.
Meskipun sampai saat ini hanya tumpukan bekas yang ditemukan di belasan kontainer tersebut.
"Belum ditemukan (narkoba, red)," ungkap Hendy.
Proses pembuktian dugaan itu pun, lanjut Hendy, akan tetap dilakukan dengan mencari bukti dan petunjuk lainnya.
Selain itu, Polda Kalimantan Utara juga mengerahkan K-9 untuk menyisir sudut-sudut belasan kontainer milik Briptu Hasbudi.
"Kita juga mengerahkan anjing pelacak untuk mencari keberadaan narkoba itu," kata Hendy.
Briptu Hasbudi merupakan satu dari lima tersangka kasus tambang ilegal di Desa Sekatak Buji. Bahkan, oknum polisi ini merupakan pemilik tambang ilegal tersebut.
Baca juga:
- Polri Telisik Dugaan Bisnis Narkoba Polisi Tajir Kaltara Tersangka Tambang Emas Ilegal yang Aset Mewahnya Disita
- Kasus Polisi Tajir di Kaltara Tersangka Tambang Emas Ilegal Berawal dari Komisi III DPR
- Mobil Fortuner Pemberian Polisi Tajir Tersangka Tambang Emas Liar, 11 Speedboat dan Jam Tangan Mewah Diamankan Polda Kaltara
- Mobil Fortuner Pemberian Polisi Tajir Tersangka Tambang Emas Liar, 11 Speedboat dan Jam Tangan Mewah Diamankan Polda Kaltara
Tak hanya bisnis tambang ilegal, Briptu Hasbudi pun diketahui memiliki bisnis penyelundupan pakaian bekas.
Hal ini diketahui berdasarkan hasil penggeledahan rumah oknum polisi itu. Di rumahnya ditemukan beberapa dokumen yang terdapat kegiatan ilegal diduga baju bekas. Bahkan, ada juga beberapa bukti yang diduga berkaitan dengan bisnis narkoba.
Ada pun, polisi juga menyita beberapa barang mewah dari Briptu Hasbudi yang diduga merupakan hasil kejahatan. Semisal, tiga jam tangan mewah, tiga ekskavator, dua kotak yang berisi senjata api semiotomatis dan 200 amunisi.
Kemudian, Toyota Alphard, Honda Civic, 11 speedboat yang diduga milik Briptu Hasbudi pun turut disita.