Mabuklah dalam Pesta Abadi Oktoberfest

JAKARTA - Siapa yang tidak tahu Oktoberfest? Oktoberfest adalah festival rakyat terbesar dan terpopuler di Jerman, bahkan dunia. Setiap tahun, Oktoberfest menarik jutaan pengunjung. Ada keyakinan massal, sekali saja Anda datang ke Oktoberfest, maka Anda akan selalu jadi pengunjung Oktoberfest. Namun, bagaimana semua kebesaran itu dimulai?

Mengutip Oktoberfest.de, Oktoberfest adalah festival tahunan di Munich, Jerman. Oktoberfest diadakan selama dua minggu dan berakhir pada Minggu pertama Oktober.

Festival ini pertama kali diadakan 12 Oktober 1810. Oktoberfest awalnya diselenggarakan untuk merayakan pernikahan putra mahkota Bavaria --yang kemudian menjadi Raja Louis I-- dengan Putri Therese von Sachsen-Hildburghausen.

Festival tersebut diakhiri lima hari kemudian, dengan pacuan kuda yang diadakan di area terbuka yang kemudian disebut Theresienwiese. Tahun berikutnya, pacuan kuda digabungkan dengan pameran pertanian negara bagian.

Pada 1818, banyak stan dipasang untuk pengenalan makanan dan minuman yang diproduksi dari berbagai pertanian. Pada akhir abad ke-20, Oktoberfest berkembang jadi ruang besar, dengan balkon interior dan gerai musik.

Masing-masing pembuat bir di Munich mendirikan bangunan sementara, dengan kapasitas tempat duduk sekitar enam ribu orang. Setiap pembukaan Oktoberfest, Wali Kota Munich akan mengetuk tong pertama untuk membuka festival.

Total konsumsi bir selama Oktoberfest lebih dari 75.800 hektoliter (sekitar 2 juta galon). Tidak heran festival ini juga disebut sebagai festival bir.

Oktoberfest tidak melulu dipenuhi sukacita. Pada 1850, ada acara lain yang sangat layak untuk dirayakan: Patung Bavaria, penjaga Oktoberfest dan sosok simbolis negara bagian Bavaria. Tetapi sorotan sejarah ini memberi jalan pada beberapa tahun yang penuh tantangan.

Adanya perang dan wabah kolera menurunkan semangat festival. Butuh beberapa dekade untuk kembali menumbuhkan semangat Oktoberfest, hingga akhinya pada 1881, gerai ayam panggang pertama dibuka dan terus disajikan kepada pengunjung Oktoberfest hingga hari ini.

Pada 26 September 1980, sebuah bom meledak di pintu masuk utama Oktoberfest. Ledakan itu menewaskan 13 orang dan melukai lebih dari 200 orang.

Gundolf Köhler menjadi penyerang sekaligus korban dalam peristiwa bom tersebut. Serangan Oktoberfest adalah salah satu yang terburuk dalam sejarah Jerman. Investigasi atas kasus tersebut dibuka kembali pada 2014.

Pandemi COVID-19

Oktoberfest 2020 seharusnya berlangsung dari 19 September hingga 4 Oktober. Sekitar enam juta pengunjung dari seluruh dunia diharapkan mengunjungi Oktoberfest.

Namun, adanya pandemi COVID-19, risiko penularan melalui stan-stan festival yang sebagian besar ramai dan banyak orang di jalanan serta gang-gang di Theresienwiese akan terlalu tinggi.

"Menyakitkan. Sayang sekali," kata Menteri Presiden Markus Söder di Kantor Kanselir Negara Bagian Bavaria bersama dengan Wali Kota Munich, Dieter Reiter. "Namun kami telah sepakat bahwa risikonya terlalu tinggi."

"Selama tidak ada vaksin, selama tidak ada obatnya, perhatian khusus harus diberikan," tambah Söder.

Pembatalan Oktoberfest 2020 diakui cukup memukul Wali Kota Munich. Oktoberfest merupakan festival besar tahunan dan penarik wisatawan mancanegara. Perayaannya begitu berarti bagi banyak orang karena menjadi momen untuk bersenang-senang dan melepas penat dengan mabuk-mabukan.

"Saya berharap, pada 2021. Tidak. Saya yakin kita akan melihat Oktoberfest lagi pada 2021. Semoga dalam kondisi yang berbeda pada saat itu. Sampai saat itu, saya harus memohon kepada Anda bahwa tidak ada solusi lain," ungkap Reiter.