Warga Sipil dari Mariupol Kembali Dievakuasi Pemerintah Ukraina, PBB dan Palang Merah Internasional
JAKARTA - Iring-iringan bus meninggalkan Mariupol pada Rabu dalam upaya terkini evakuasi warga sipil oleh Ukraina, PBB dan Komite Internasional Palang Merah dari kota Ukraina selatan itu, kata gubernur setempat.
Dilansir Antara via Reuters, Rabu, 4 Mei, konvoi itu menuju kota Zaporizhzhia yang masih dikuasai Ukraina, kata Gubernur Donetsk Pavlo Kyrylenko.
Dia tidak menyebutkan jumlah bus dalam konvoi tersebut atau apakah warga sipil lainnya telah dievakuasi dari pabrik baja di Mariupol, di mana pertahanan terakhir kota tersebut berjuang melawan pasukan Rusia.
Puluhan pengungsi selama beberapa pekan di bungker pabrik baja Azovstal tiba di Zaporizhzhia dengan selamat pada Selasa.
Namun, pekerja bantuan menyebutkan bahwa masih banyak orang yang terjebak di kota pelabuhan tersebut.
"Rombongan bus sudah meninggalkan Mariupol," kata Kyrylenko lewat aplikasi perpesanan Telegram. "Sampaikan informasi ini kepada mereka yang membutuhkan!"
Baca juga:
Kompleks industri Azovstal beserta bungker dan terowongannya menjadi tempat berlindung bagi warga sipil dan petempur Ukraina saat Moskow mengepung Mariupol, kota strategis di Laut Azov.
Wali kota Mariupol pada Selasa mengatakan bahwa lebih dari 200 warga sipil masih berada di pabrik Azovstal.
Total 100.000 warga sipil masih berada di kota itu, yang luluh lantak akibat kepungan dan tembakan artileri Rusia selama beberapa pekan.