Pemudik Habiskan 10-11 jam untuk Sampai di Pelabuhan Merak

CILEGON - Pemudik dengan mobil dari wilayah Jakarta, Bekasi dan Tangerang Selatan menghabiskan waktu sekitar 10-11 jam untuk sampai di Pelabuhan Merak, Cilegon.

Agus Salim, warga Bantargebang, Bekasi, menyebut bahwa dia dan keluarganya baru tiba di Pelabuhan Merak sekitar pukul 11.30 WIB.

"Padahal kami berangkat Jumat 29 April pukul 19.00 WIB," ujar Agus di Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten, Sabtu 30 April.

Agus, yang hendak pulang ke Palembang, mengaku terkejut dengan waktu tempuh yang mereka lalui ke Merak. Pada musim mudik sebelum pandemi, durasi perjalanan tidak selama itu.

"Namun, ya, dinikmati saja. Mungkin ini karena sudah dua tahun tidak ada mudik," kata dia dikutip Antara.

Pemudik dari Kemayoran, Jakarta Pusat, Eko, juga tidak habis pikir dengan lamanya masa yang mereka arungi di jalan.

Eko beserta anak istrinya baru tiba pukul 10.00 WIB, Sabtu (30/4), padahal mereka beranjak dari rumah pukul pada Jumat (29/4) di kisaran pukul 19.45 WIB.

"Sebelumnya tidak pernah begini. Semoga menjadi pelajaran ke depan," tutur dia.

Sementara Sony, warga Pamulang, Jakarta Selatan, mulai mengantre di Pelabuhan Merak pukul 11.30 WIB, Sabtu (30/4). Padahal, dia bergeser ke Merak dari kediamannya pada Jumat 29 April pukul 21.00 WIB.

"Akan tetapi, mungkin ini sudah risiko karena sangat banyak orang yang mudik serentak," ujar pria yang akan kembali ke Lampung itu.

Berdasarkan hasil perbincangan ANTARA dengan beberapa pemudik mobil di Pelabuhan Merak, mereka berkisah mulai menghadapi kepadatan kendaraan ketika memasuki tol Tangerang-Merak.

Ketika memasuki Gerbang Tol Cikupa, Tangerang, pemudik banyak diarahkan.oleh polisi untuk keluar dari Gerbang Tol Cilegon Barat, Cilegon Timur, Serang Barat atau Serang Timur demi menekan jumlah kendaraan di Gerbang Tol Merak.

Situasi tersebut membuat kemacetan bahkan sampai ke jalur arteri. Hal itu ditambah lagi dengan pemberlakuan buka tutup oleh polisi di beberapa titik dan terjadinya puncak arus mudik pada 29-30 April 2022.

Kebijakan-kebijakan itu terpaksa dilakukan supaya mengurai keramaian yang terjadi di Pelabuhan Merak. Polisi sengaja menghentikan kendaraan-kendaraan ketika Pelabuhan Merak dalam kondisi penuh.