Anies Terlihat Kesal Saat Pantau Terminal Kalideres, Ini Penyebabnya
JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyoroti kepadatan pemudik di Terminal Kalideres, Jakarta Barat, yang disebabkan armada bus telat tiba.
"Siang ini kami berada di Terminal Kalideres melihat persiapan warga yang akan mudik. Dan saat ini terjadi kepadatan karena pada menunggu di terminal karena bus yang (ditunggu) belum sampai ke Jakarta lagi," kata Anies saat ditemui di Kalideres, Jakarta Barat, Jumat.
Anies berharap bus segera kembali ke Jakarta pada siang atau sore ini, untuk mengangkut dan mengurai kepadatan penumpang di terminal.
Gubernur DKI itu mengharapkan mudik pada H-3 Lebaran kali ini bisa berjalan lancar walaupun ada kepadatan. Anies mengatakan terminal dan pihak terkait lainnya telah mengkoordinasikan untuk adanya bus bantuan demi meminimalisir waktu tunggu calon penumpang.
Lebih lanjut, Anies menambahkan kapasitas di Terminal Kalideres cukup tinggi, seperti pada tahun sebelum pandemi bisa menembus angka 7.000 penumpang per hari. Sementara, pada arus mudik kali ini, angka tertinggi mencapai 2.374 orang per 28 April 2022.
"Memang belum setinggi sebelum pandemi, tapi juga tidak serendah ketika pandemi yang berada di angka 100-200 saja sehari," tutur Anies.
Menurut Anies, hal itu didorong oleh antusiasme masyarakat yang cukup tinggi, mengingat ini merupakan tahun pertama sejak 2020 untuk melakukan mudik saat pandemi.
"(Mayoritas) Mereka tahun terakhir mudik adalah 2019, jadi ada kerinduan luar biasa akan pulang kampung, tapi juga kerinduan akan perjalanan bersama," ungkap Anies.
Saat ditanya soal evaluasi dan kesiapan Pemerintah Provinsi DKI jelang puncak arus mudik tahun ini, Anies menjelaskan volume pemudik yang lebih rendah daripada sebelum pandemi, sehingga jumlah kendaraan dan infrastruktur yang tersedia relatif cukup siap untuk menampung pemudik.
"(Soal puncak arus mudik) Secara umum kami siap. Sekarang ini jumlah penumpang banyak tapi jumlah busnya belum sampai. Ketika sudah sampai mereka langsung siap untuk berangkat," ujar dia.
Baca juga:
- Usai Pertamax, Pemerintah Beri Sinyal Akan Naikkan Harga Pertalite dan Gas Elpiji 3 Kilogram: Juli, September, Bertahap Naiknya
- Pemerintah Perlu Lakukan Intervensi untuk Kendalikan Harga dan Pasokan Bahan Pokok Jelang Ramadan dan Idulfitri
- Pengguna Motor dan Mobil Keluhkan Kenaikan Harga Pertamax Sebesar Rp3.500, Kecuali UMR Dinaikan
- Harga Baru untuk Pertamax di Maluku dan Papua Rp12.750, tapi Harga Pertalite Turun Jadi Rp7.650 dari Sebelumnya Rp7.850