Menteri Desa: Perkembangan Desa Sudah Luar Biasa
YOGYAKARTA - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar mengatakan, perkembangan desa sekarang ini sudah luar biasa, sehingga perlu terus dilakukan upaya-upaya pembangunan di wilayah perdesaan.
"Kita berpesan bahwa desa sekarang ini sudah sangat luar biasa perkembangannya, kehidupan di desa jauh lebih nyaman, lebih sejahtera, lebih bahagia," kata Menteri Desa di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), dilansir Antara, Rabu, 27 April.
Hal itu disampaikan Menteri usai menghadiri Gelar Pembacaan dan Pemanfaatan Data SDGs (Tujuan Pembangunan Berkelanjutan) Desa di Desa Munthuk Kecamatan Dlingo, Bantul yang digelar Kementerian Desa PDTT dan Pemerintah Kabupaten Bantul.
Menteri mengatakan, bahkan kehidupan di desa saat ini lebih bahagia dibanding di kota, sehingga masyarakat desa diimbau agar tetap di desa untuk bersama mewujudkan pembangunan desa agar lebih sejahtera.
"Oleh karena itu, jangan mudah tergiur dengan janji-janji atau pamer-pamer yang belum tentu itu bisa terwujud, intinya tidak usah terpengaruh dengan ajakan untuk ke kota, kita bangun desa untuk lebih sejahtera," katanya.
Baca juga:
- Makin Hangat Dugaan Korupsi Minyak Goreng untuk Danai Penundaan Pemilu 2024, Informasi 'Bukan Kaleng-Kaleng' Masinton Perlu Didalami Kejagung
- Ganjar Dukung Larangan Ekspor Minyak Goreng: Ini Tindakan Presiden yang Sangat Tegas!
- Tanggapi Informasi Masinton soal Korupsi Minyak Goreng Biayai Penundaan Pemilu, PKS: Kalau Benar, Bisa Jadi Skandal Memalukan
- Jokowi Larang Ekspor CPO Minyak Goreng, DPR Wanti-Wanti Pemerintah Jaga Stabilitas Harga di Dalam Negeri
Menteri mengatakan, pembangunan desa bisa dilakukan pemerintah desa bersama masyarakatnya dengan memanfaatkan data SDGs Desa, yang telah memetakan secara lebih detail, lebih mikro berbagai permasalahan dan potensi desa.
Dan untuk mengawali pemanfaatan SDGs Desa untuk perencanaan pembangunan desa, Kementerian Desa PDTT mengadakan Gelar Pembacaan dan Pemanfaatan Data SDGs di dua desa Bantul, yaitu Desa Munthuk dan Desa Segoroyoso, mengingat data SDGs di kedua desa itu sudah selesai.
"Karena data nggak akan ada gunanya kalau tidak bisa baca, dan kemudian kalau tidak bisa baca pasti tidak bisa memanfaatkan, nah kita uji sampling simulasi Gelar Pembacaan dan Pemanfaatan Data SDGs Desa, yang keluar Desa Segoroyoso sama Munthuk," katanya.
Menteri mengatakan, dengan data SDGs Desa itu bisa untuk perencanaan pembangunan kemudian mengawasi pelaksanaan pembangunan dan menjadi tolok ukur keberhasilan kinerja desa, misalnya tentang target capaian penanggulangan kemiskinan.