Putra Mahkota Keluarga Konglomerat Bakrie Rayu Elon Musk agar Tesla Investasi Baterai Kendaraan Listrik di Indonesia
JAKARTA - Putra mahkota dari keluarga konglomerat Bakrie, Anindya Bakrie, mendampingi Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan bertemu dengan Elon Musk di pabrik Tesla, Austin, Texas, Amerika Serikat. Kedatangan Direktur Utama PT Bakrie and Brothers Tbk (BNBR) tersebut demi meyakinkan Elon agar Tesla mau berinvestasi baterai kendaraan listrik di Indonesia.
Mengutip akun instagram @anindyabakrie, dia mengunggah foto selfie bersama CEO Tesla Elon Musk disertai foto-foto lain saat kunjungan tersebut.
"Tujuan kami adalah untuk meyakinkan Tesla agar dapat menjajaki kerja sama dengan Indonesia perihal penyediaan dan pemrosesan nikel sebagai bahan baku membuat battery cell yang berlandaskan ESG (Environment, Social dan Governance) yang baik dan berkelanjutan," ungkap Anin dalam instagram pribadinya, dikutip VOI, Rabu 27 April.
Anindya bersama dengan rombongan pengusaha Indonesia, di antaranya Wakin Direktur Utama PT TBS Energi Utama Tbk. (TOBA) Pandu Patria Sjahrir dan mantan CEO Bukalapak Rachmat Kaimuddin, yang sekarang telah menjabat penasihat khusus di sektor teknologi Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi.
Rombongan ini dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Pada kesempatan tersebut, rombongan RI juga untuk memaparkan program G20/B20, termasuk mengundang Elon Musk bergabung ke International Advisory Caucus B20 dan hadir di acara B20 di pertengahan November ini.
Seperti diketahui, BNBR memang tengah mengembangkan bisnis kendaraan listrik. Baru-baru ini entitas bisnis PT Bakrie Autoparts, PT Vektr Mobiliti Indonesia (VKTR), resmi menjalin kerja sama strategis dengan perusahaan karoseri tanah air, Tri Sakti.
"Dengan kerjasama ini, secara resmi kami membuka fasilitas industri khusus untuk manufaktur bus listrik yang pertama di Indonesia, dengan bantuan teknologi dari BYD Auto. VKTR (dibaca ‘Vektor’) adalah spin-off dari PT Bakrie Autoparts, anak usaha BNBR yang memiliki pengalaman lebih dari 40 tahun di industri komponen otomotif," kata Anindya Bakrie pada Maret lalu.
Dia melanjutkan, dengan menjadi entitas tersendiri, pihaknya berharap VKTR dapat menjadi lebih fokus dalam mengakselerasi pengembangan industri EV di Indonesia. Sebelum ini, lanjutnya, pihaknya telah bermitra dengan BYD Auto dari Tiongkok.
Baca juga:
- Gandeng BYD dari China, Keluarga Konglomerat Bakrie Berhasil Jual 30 Bus Listrik ke Pemprov DKI Jakarta Pimpinan Anies Baswedan
- Perusahaan Milik Keluarga Konglomerat Bakrie Raup Laba Rp98 Miliar dari Sebelumnya Rugi Rp930 Miliar di 2021
- Grup Bakrie Resmi Masuk Bisnis Kendaraan Listrik, Anindya Bakrie: Dalam Waktu Dekat 30 Bus Listrik Produksi Kami Dipakai TransJakarta
BYD menurut Anindya telah menjadi mitra penyedia teknologi bagi Bakrie Autoparts sejak 2018 lalu. Kemitraan ini dilanjutkan oleh VKTR yang mengembangkan segmen EV heavy mobility (kendaraan listrik mobilitas tinggi), dan dimulai dengan bus listrik.
Anindya juga meyakini kerja sama baru yang kini dirintis bersama Tri Sakti, akan memperkuat upaya pengembangan cikal-bakal ekosistem kendaraan listrik tanah air. Kerja sama dengan industri manufaktur dalam negeri menjadi salah satu cara yang ditempuh oleh Bakrie & Brothers demi memenuhi target Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) produk-produk manufakturnya.
Anindya menambahkan, hal ini merupakan bentuk kolaborasi industri yang saling mendukung. Pihaknya juga ingin memastikan bahwa ekosistem elektrifikasi transportasi di Indonesia dibangun disini secara lengkap dari hulu hingga ke hilir.
"Sebagai contoh, kita membangun tidak hanya fasilitas pembuatan badan bus-nya saja, tetapi kita pikirkan juga bagaimana fasilitas perakitan sasis yang khusus didedikasikan untuk bus listrik," ucapnya.