Stimulus Parsial Trump Bantu Rupiah Menguat, tapi Dibayangi Sentimen Protes UU Cipta Kerja

JAKARTA - Nilai tukar rupiah di pasar spot dibuka menguat pada perdagangan Kamis 8 Oktober. Rupiah dibuka menguat tipis 11 poin ke level Rp14.699 per dolar Amerika Serikat.

Pada perdagangan kemarin, rupih ditutup di level Rp14.710 per dolar AS. Pergerakan rupiah hari ini, masih dibayangi sentimen dari AS.

Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra mengatakan, sentimen positif kembali ke pasar keuangan sejak siang kemarin. Meskipun Trump menunda negosiasi paket stimulus, tapi Trump membuka perilisan stimulus parsial yang menyasar pekerja, industri penerbangan, dan lain-lain.

"Sentimen positif ini mendorong pelemahan dolar AS. Namun pasar tetap mewaspadai dinamika seputar stimulus ini, bila parsial stimulus yang diungkapkan Trump kembali terhambat, dolar AS akan menguat kembali," uja Ariston kepada VOI.

Dari dalam negeri sendiri, lanjut dia, pasar mungkin mewaspadai gejolak reaksi terhadap UU Cipta Kerja. Rupiah pun berpotensi menguat dengan kisaran Rp14.650-14.800 per dolar AS.

Seperti diketahui, hari ini buruh di Tanah Air berencana akan menggelar demo menuntut untuk dibatalkannya UU Cipta Kerja. Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal menyampaikan bahwa pihaknya bersama 32 federasi dan konfederasi serikat pekerja yang lain masih akan melanjutkan mogok nasional di hari ketiga, yakni Kamis ini.