Jokowi Ajak Umat Islam Jadikan Nuzulul Quran Perkuat Kebersamaan dalam Keragaman
JAKARTA - Presiden Joko Widodo mengajak umat Islam untuk menjadikan peringatan Nuzulul Quran sebagai penguat kebersamaan demi bisa mewujudkan negeri yang makmur dan damai.
Hal ini disampaikan dalam acara peringatan Nuzulul Quran 1443 Hijriah yang digelar oleh Kementerian Agama. Berdasarkan kalender Masehi, pada bulan Ramadan tahun ini Nuzulul Quran jatuh pada hari ini.
"Saya mengajak umat Islam untuk menjadikan peringatan Nuzulul Quran ini sebagai momentum untuk memperkuat kebersamaan dalam keragaman yang sangat dibutuhkan dalam mewujudkan negeri dan bangsa yang baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur," kata Jokowi, Selasa, 19 April.
Jokowi menguraikan, Nuzulul Quran diperingati sebagai hari turunnya Al-Qur'an sebagai kitab suci umat Islam. Ia memandang, Al-Qur'an merupakan mukjizat dari Allah Swt. yang tidak ada keraguan di dalamnya.
"Al-Qur'an adalah petunjuk dan pembeda antar yang haq dan yang bathil, sebagai peringatan, sebagai rahmah, sebagai penjelas, sebagai berita gembira, dan bahkan sebagai obat bagi hati yang sedang duka dan sakit," tutur Jokowi.
Baca juga:
Jokowi melanjutkan, dalam Al-Qur'an ditegaskan keanekaragaman yang terjadi pada berbagai makhluk tuhan pada hakikatnya merupakan ketetapan dan skenario dari Allah SWT.
Keberagaman yang ada di Indonesia, lanjut Jokowi, merupakan anugerah dari Allah SWT. yang harus terus dijaga oleh umatnya dengan baik.
"Kita harus menyadari bahwa masing-maisng elemen bangsa yang beraneka ragam memiliki kebaikan dan kelebihannya sendiri-sendiri," ucap Jokowi.
"Jangan sampai ada di antara kiita yang merasa lebih dari yang lain, merasa lebih baik dari yang lain, atau bahkan lebih suci dari yang lain. Kita mungkin berbeda dari yang lain, tapi bukan berarti kita merasa lebih dari yang lain," imbuh dia.