Perusahaan Tambang Milik Keluarga Konglomerat Bakrie Raup Pertumbuhan Laba 1.625 Persen Jadi Rp986 Miliar di 2021
JAKARTA - Perusahaan tambang milik keluarga konglomerat Bakrie, PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) membukukan kenaikan 26,50 persen pendapatan dari 8,3 juta dolar AS pada 2020 menjadi 10,5 juta dolar AS pada 2021.
Dalam laporan keuangan, dikutip Senin 18 April perusahaan mencatatkan volume produksi emas BRMS juga naik dari 73 kg pada 2020 menjadi 139 kg pada 2021. Laba bersih BRMS juga mengalami kenaikan signifikan 1.625 persen, yakni dari 4 juta dolar AS pada 2020 menjadi 69 juta dolar AS pada 2021.
Peningkatan laba bersih tersebut disebabkan karena adanya pendapatan lain-lain pada tahun 2021 senilai 118 juta dolar AS. Namun sekitar 90 juta dolar AS dari pendapatan lain-lain tersebut berasal dari penyelesaian tagihan oleh pihak ketiga terhadap anak usaha BRMS dalam bentuk tunai maupun dalam bentuk hak, atas saham sebesar 80 persen pada PT Suma Heksa Sinergi, operator proyek tambang emas Kerta di Lebak, Banten.
Penyelesaian tagihan tersebut dibukukan sebagai pendapatan lain-lain di laporan laba rugi perusahaan dikarenakan tagihan tersebut sebelumnya telah mengalami penurunan nilai di tahun 2018. Sedangkan sisa 28 juta colar AS dari pendapatan lain-lain tersebut merupakan penghapusan utang dan penilaian persediaan yang telah dibukukan pada semester I 2021.
Direktur Utama & CEO BRMS Agus Projosasmito mengatakan, pendapatan lain-lain dalam bentuk penyelesaian tagihan, penilaian persediaan, dan penghapusan utang tersebut tidak dibukukan secara rutin oleh perusahaan.
"Ke depannya, kami berharap untuk dapat lebih mengandalkan kenaikan pendapatan dari produksi emas kami untuk dapat meningkatkan laba bersih perusahaan," ujar Agus dalam keterangan resminya, dikutip Senin 18 April.
Baca juga:
Dia melanjutkan, kepemilikan BRMS atas proyek tambang emas Kerta juga masih menunggu penyelesaian dokumen-dokumen terkait dan persetujuan dari pemerintah. Pihaknya percaya proyek tambang emas Kerta akan berdampak positif terhadap kinerja keuangan BRMS di masa mendatang.
Sementara itu, Direktur & Chief Investor Relations Officer BRMS Herwin Hidayat, mengatakan pihaknya akan terus meningkatkan kinerja produksi dan keuangan BRMS untuk kepentingan para pemegang sahamnya. Menurutnya, konstruksi pabrik emas BRMS kedua di Palu dengan kapasitas 4.000 ton bijih per hari masih berjalan sesuai rencana untuk diselesaikan di tahun ini.
"Pabrik yang ketiga di Palu berkapasitas 4.000 ton bijih per hari dan pabrik yang keempat di Gorontalo berkapasitas 2.000 ton bijih per hari, diharapkan dapat mulai beroperasi di kuartal pertama tahun 2024. Pabrik-pabrik emas baru tersebut akan meningkatkan produksi emas perusahaan dalam waktu dekat ini,” ucapnya.