Anggota DPR F-PDIP Minta Kasus Pengeroyokan Ade Armando Diusut Tuntas: Jangan Sampai Ada yang Lolos
JAKARTA - Anggota DPR dari Fraksi PDIP Charles Honoris, menyoroti pengeroyokan terhadap pegiat media sosial sekaligus Dosen Universitas Indonesia Ade Armando di depan gedung DPR.
Dia meminta polisi segera menangkap para pelaku. Sebab, wajahnya terlihat jelas dalam bukti rekaman video yang beredar luas di masyarakat.
"Oleh karenanya, tidak ada alasan pihak kepolisian untuk tidak segera mengusut tuntas kasus kekerasan tersebut, dan menangkap para pelakunya," ujar Charles, Senin, 11 April.
Atas bukti tersebut, menurut anggota Komisi I DPR itu, polisi semestinya bisa menangkap para pelaku pemukulan hari ini juga.
"Saya kira dalam waktu 1x24 jam polisi seharusnya sudah bisa meringkus satu per satu para pelaku kekerasan tersebut," sambung Charles.
Charles mengatakan, penindakan hukum yang cepat terhadap penganiaya Ade akan memberikan efek jera bagi para pelaku kekerasan yang tidak bertanggung jawab. Sekaligus akan membuktikan bahwa negara hadir untuk melindungi setiap warga negaranya dari segala bentuk kekerasan.
"Para pelaku kekerasan yang menganiaya Ade Armando secara keji tersebut harus ditangkap dan menerima konsekuensi hukum atas perbuatannya. Jangan sampai ada yang lolos," kata Charles.
Baca juga:
Terduga Pengeroyok Ade Armando Ditangkap
Polisi mengamankan sejumlah orang terduga pelaku pengeroyokan terhadap pegiat media sosial Ade Armando. Pemeriksaan intensif masih dilakukan.
"Ada beberapa orang yang kita amankan," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes E. Zulpan kepada wartawan, Senin, 11 April.
Tetapi, Zulpan tidak merinci jumlah terduga pelaku yang sudah diamankan. Menurutnya saat ini masih proses pemeriksaan untuk membuktikan keterlibatan mereka dalam aksi pengeroyokan.
"Belum bisa saya sampaikan totalnya," ungkapnya.
Zulpan juga menyebut dalam unjuk rasa, tak hanya Ade Armando yang mengalami tindak kekerasan. Beberapa anggota Polri pun menjadi sasaran massa aksi.
"Tadi di akhir kegiatan aksi melakukan provokasi pelemparan penyerangan para petugas yg mencederai kemurnian aksi ini," kata Zulpan.