Pimpinan Komisi X DPR Ingatkan Token Actio Dipasarkan Secara Transparan

JAKARTA - Wakil Ketua Komisi X DPR Hetifah Sjaifudian mengapresiasi munculnya token Kripto Actio yang diklaim untuk memajukan industri perfilman Indonesia. 

"Pada prinsipnya, saya mengapresiasi ide, upaya, serta terobosan yang bertujuan untuk menambah geliat dunia kreatif Indonesia. Salah satunya token kripto actio," ujar Hetifah kepada VOI, Senin, 11 April. 

Akan tetapi, menurutnya, perlu dipahami bersama kondisi literasi keuangan masyarakat yang masih rendah. Awal tahun 2022, kata Hetifah, tingkat literasi masyarakat Indonesia masih 38 persen. 

"Oleh karena itu, saya berharap Actio dapat memasarkan secara transparan produknya, baik potensi keuntungan maupun resiko kepada para pelaku industri kreatif Indonesia," kata legislator Kalimantan Timur itu. 

Politikus Golkar itu mengingatkan agar prinsip kehati-hatian tetap dikedepankan guna bermanfaat bagi industri perfilman Indonesia. 

"Dengan prinsip kehati-hatian, industri kreatif bisa mengoptimalkan keuntungan dan terhindar dari kerugian jangka panjang," pungkasnya. 

Sebagaimana diketahui, Token Actio merupakan token kripto buatan dalam negeri. Actio dikabarkan akan meluncur pada Jumat besok. Token tersebut tidak ditujukan untuk kepentingan pribadi tapi untuk kepentingan bersama para pelaku industri perfilman.

Ini berbeda dengan token-token yang dibuat oleh sejumlah artis sebagaimana yang diberitakan sebelumnya. Maraknya pembuatan token kripto yang dilakukan oleh para artis tidak menghambat rencana peluncuran Actio alam waktu dekat.

Ketika ditanya mengenai gandrung-nya para artis yang membikin token kripto, artis senior Yati Surachman memaparkan bahwa itu adalah hak masing-masing meski untuk kepentingan pribadi.

“Secara umum yang saya lihat dari beberapa itu hak mereka. Ada yang buat kepentingan pribadi, meskipun itu (harga tokennya) seperti saham turun naik. Jadi itu kembali kepada masing-masing,” kata Yati Surachman pada 7 April 2022.