Setelah Wali Kota Jaktim Marah karena Warganya Kebanjiran Akibat Proyek Waduk Apartemen Cawang, Pengurasan Air Dilakukan

JAKARTA - Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Sudin Gulkarmat) Jakarta Timur terus melakukan pengurasan genangan air yang melanda pemukiman warga Kampung Dalam RT 004, RT 005/01, Kelurahan Cawang, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat 8 April, sore.

"Genangan air berketinggian awal kurang lebih 130 sentimeter. Luas genangan air sekitar 300 meter persegi," ujar Kasiop Sudin Gulkarmat Jakarta Timur Gatot Sulaeman, Jumat 8 April, sore.

Penyedotan air mulai dilakukan sejak pukul 09.30 WIB hingga Jumat sore. Proses penyedotan genangan air masih berlangsung.

"Pembuangan air dialirkan ke Kali Ciliwung. Warga yang terdampak banjir ada 10 KK di RT 004 dan 15 KK di RT 005," kata dia.

Petugas Gulkarmat mengerahkan sejumlah alat pompa penyedot air. Sebanyak 9 personel petugas dikerahkan di lokasi.

Sebelumnya diberitakan, Wali Kota Jakarta Timur Muhammad Anwar dibuat geram dengan adanya pembuatan waduk yang dilakukan oleh pengembang apartemen di Kawasan Cawang. Sebab, pembuatan waduk tersebut menyebabkan perumahan warga sekitar banjir setinggi 130 sentimeter (1,3 meter).

Sebanyak 100 Kepala Keluarga (KK) di Kawasan Cawang, Jakarta Timur terdampak banjir akibat proyek pembuatan waduk tersebut. Akibatnya, aktivitas warga terganggu.

Warga pun melaporkan keluhan yang dialaminya itu ke Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Timur (Jaktim). Mendapat laporan dari warganya, Wali Kota Jakarta Timur Muhammad Anwar mengunjungi lokasi pembuatan waduk.

Setelah melakukan pengecekan di lokasi, Wali Kota Muhammad Anwar menegur pihak pengembang dan mengambil alih sementara proyek tersebut hingga permukiman warga bebas dari banjir.

"Ini dampak dari banjir signatur apartemen. Saya lihat di lapangan seperti apa, kesiapan pompa agar warga tidak banjir dulu," kata Wali Kota Muhammad Anwar di lokasi, Jumat 8 April.

Menurut Anwar, pihak pengembang membangun waduk tidak sesuai.

"Saya ambil alih agar warga saya engga susah. Saya baru tahu 3 hari lalu, dulu saya datang ke sini tidak ada banjir," katanya.