Kelangkaan Bahan Pangan Kian Nyata, Perubahan Iklim dan Perang Buat Situasi Makin Kacau

JAKARTA – Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono mengatakan bahwa prediksi kelangkaan bahan pangan menjadi semakin nyata pada akhir-akhir ini. Menurut dia, situasi yang terjadi secara global memainkan peranan penting atas perubahan ini.

“Kelangkaan pangan memang sudah diperkirakan sejak lama karena perubahan iklim,” ujarnya dalam diskusi virtual pada Kamis, 7 April.

Margo menambahkan, faktor utama lain yang juga menjadi pemicu kuat kelangkaan bahan pangan adalah konflik militer yang terjadi di Eropa Timur.

“Perang Rusia dan Ukraina memperburuk kondisi kelangkaan pangan dan energi, selain juga pandemi COVID-19,” tutur dia.

Dalam penjelasannya, Kepala BPS menerangkan jika kelangkaan pangan membuat harga yang ditawarkan melonjak tinggi, seperti gandum dari sekitar 200-an dolar per metrik ton menjadi 400-an dolar per metrik ton.

Kemudian, CPO menjadi 1.700 dolar per metrik ton dari awalnya hanya 990 dolar, dan kedelai dari 579 dolar per metrik ton menjadi 720 dolar per metrik ton.

“Ini adalah beberapa isu global yang terkait dengan pangan dan tentu saja bisa berpengaruh kepada kondisi pangan di Indonesia,” ucap dia.