Dirjen Nakes Serahkan Santunan JKM di JPO Pinisi Jakarta

JAKARTA - Direktur Jenderal (Dirjen) Tenaga Kesehatan (Nakes) Kementerian Kesehatan Arianti Anaya menyerahkan santunan Jaminan Kematian (JKM) secara simbolis di Tugu Tenaga Kesehatan, jembatan penyeberangan orang (JPO) Pinisi, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta.

Santunan Rp42 juta diberikan kepada Isrokayah, ahli waris dan ibu kandung almarhum Muhamad Ilyas. Almarhum merupakan relawan penanganan COVID-19 penempatan di RSDC Wisma Atlet yang meninggal dunia karena sakit.

"Semoga santunan ini bermanfaat untuk keluarga yang ditinggalkan oleh almarhum," tutur Arianti, Jumat, 1 April.

Menurutnya, nakes dan relawan penanganan COVID-19 berada di garda depan yang memiliki risiko tinggi. "Sudah menjadi tanggung jawab pemerintah untuk memberikan jaminan program perlindungan kepada nakes dan relawan," kata Arianti.

Program jaminan perlindungan serta insentif untuk nakes sudah jelas sesuai aturan Permenkes yang berlaku. Saat ini pihaknya berupaya untuk mengoptimalkan program perlindungan bagi relawan kesehatan.

"Untuk itu kami bekerja sama dengan BPJS Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK) untuk memberikan yang terbaik bagi relawan," ujar Arianti.

Hadir dalam acara tersebut, dari BPJAMSOSTEK yaitu Deputi Direktur Bidang Kepesertaan Program Khusus, Hadi Purnomo dan Deputi Direktur Bidang Pelayanan dan Pengembangan Kanal, Isnavodiar Jatmiko.

Selain itu, Asisten Deputi Bidang Kepesertaan Wilayah DKI Jakarta Zain Setyadi dan Asisten Deputi Bidang Pelayanan Wilayah DKI Jakarta Vendrista Yuliana, Kepala Kantor Cabang Jakarta Sudirman Suhuri serta jajaran, Camat Setiabudi Tomy Fudihartono dan Lurah Karet Kiki M. Akbar.

Sementara itu Kepala Kantor BPJAMSOSTEK Cabang Jakarta Sudirman, Suhuri mengatakan sampai saat ini tenaga kesehatan yang terdaftar sebagai peserta program Jamsostek meliputi peserta Program Internship Dokter Indonesia (PIDI) sebanyak 7.778 peserta aktif, Program Pendidikan Dokter Spesialis (PGDS) 178 peserta aktif.

Kemudian, peserta non-ASN dari Balai Besar Pelatihan Kesehatan Jakarta, Politeknik Kesehatan Jakarta III, dan Direktorat Pendayagunaan Tenaga Kesehatan dengan total 107 peserta aktif.

"Khusus pendaftaran peserta relawan COVID-19 saat ini belum terkonsentrasi. Namun, sudah ada sebagian relawan yang terdaftar melalui kerja sama kami dengan perusahaan peserta lewat program penyaluran CSR," kata Suhuri.

Selain itu, terdapat 5.613 peserta Nusantara Sehat (NS) dan 5.247 peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) yang terdaftar melalui program CSR kerja sama dengan perusahaan peserta pada 2020 dan 2021.

Sampai saat ini yang melanjutkan pembayaran iuran dan masih aktif sebagai peserta, yaitu peserta PPDS Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) sebanyak 1.228 peserta.

“Kami sudah melakukan pertemuan dengan Sekretaris Konsil Tenaga Kesehatan Indonesia Kemenkes terkait perlindungan nakes relawan COVID-19 yang bertugas di seluruh Indonesia yang direncanakan mulai proses pendaftaran di bulan April 2022,” ucap Suhuri.