Alih Status Pandemi ke Endemi Ditentukan Setelah Idulfitri

JAKARTA - Kepala Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Suharyanto tak mau buru-buru menentukan kapan waktu yang tepat untuk mengubah status penyebaran COVID-19 dari pandemi menjadi endemi. Semuanya akan dievaluasi kembali usai idulfitri tahun ini.

"Nanti sambil jalan melihat perkembangannya ke depan. Mudah-mudahan pasca Idulfitri 2022 kondisinya tidak seperti liburan panjang sebelumnya," kata Suharyanto dalam konferensi pers yang dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Jumat, 1 April.

Menurutnya, pemerintah saat ini memang sedang berhati-hati melangkah untuk menyambut libur lebaran. Suharyanto bilang, langkah ini diambil karena momen ini biasanya diikuti dengan terjadinya peningkatan kasus COVID-19 dan kemunculan varian baru setelahnya.

Sehingga, penting bagi Satgas COVID-19 untuk terus memantau perkembangan ke depan sebelum mengambil keputusan.

"Kita lihat setiap Idulfitri kan selalu timbul kenaikan kasus dan varian baru. Mudah-mudahan sekarang tidak seperti itu," tegasnya.

Jika memang usai libur lebaran nanti yang kini sudah melonggar tidak terjadi peningkatan kasus, maka kemungkinan perubahan status dari pandemi menjadi endemi bisa saja terjadi. Tapi, prinsip kehati-hatian tetap diterapkan demi menjaga masyarakat.

"Apabila (kasus, red) tetap landai (saat libur lebaran, red), tidak terjadi peningkatan secara signifikan mungkin kita akan berpikir untuk beralih status jadi endemi," ungkap Suharyanto.

"Kita harus hati-hati dan waspada. Banyak faktor dan tentu tak bisa diputuskan oleh Satgas," pungkasnya.