Gunung Merapi 17 Kali Luncurkan Guguran Lava Pijar
YOGYAKARTA - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat terjadi 17 kali guguran lava keluar dari Gunung Merapi selama periode pengamatan hari ini.
Kepala BPPTKG Hanik Humaida mengatakan, 12 guguran lava pijar pertama tercatat pada periode pengamatan pukul 00.00 sampai 06.00 WIB dengan jarak luncur maksimum 1.800 meter ke arah barat daya.
Dilansir Antara, Kamis, 31 Maret, lima guguran lava berikutnya terpantau selama pengamatan pukul 06.00 sampai 12.00 WIB ke arah barat daya dengan jarak luncur maksimum 1.000 meter.
Berdasarkan data pengamatan terakhir, BPPTKG mencatat volume kubah lava barat daya Merapi sebesar 1.609.000 meter kubik dan kubah tengah sebesar 2.582.000 meter kubik.
Sementara itu, deformasi Gunung Merapi yang dipantau dengan menggunakan "electronic distance measurement (EDM)" pada 30 Maret 2022 menunjukkan laju pemendekan jarak sebesar 0,2 cm per hari.
Hingga kini BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga.
Baca juga:
- Pemerintah Perkenalkan Maudy Ayunda Jadi Juru Bicara Pemerintah untuk Presidensi G20
- PPATK Kumpulkan Pengganti Kerugian Negara Rp17,38 Triliun Sejak 2018
- Komnas HAM Dukung Jenderal Andika Soal Keturunan PKI Boleh Daftar TNI, Minta Hal Ini Diterapkan di Lembaga Pemerintah Lain
- Dandim Jayawijaya Benarkan Anggota Koramil Yalimo Sertu Eko Meninggal Dunia Ditembak KKB Papua
Guguran lava dan awan panas dari Gunung Merapi bisa berdampak ke area dalam sektor selatan-barat daya yang meliputi Sungai Boyong (sejauh maksimal lima km) serta Sungai Bedog, Krasak, Bebeng (sejauh maksimal tujuh km).
Selain itu, guguran lava dan awan panas dari Gunung Merapi bisa berdampak ke area di sektor tenggara yang meliputi Sungai Woro (sejauh maksimal tiga km) dan Sungai Gendol (sejauh lima km).
Apabila gunung api itu mengalami letusan eksplosif, maka lontaran material vulkaniknya dapat menjangkau daerah dalam radius tiga kilometer dari puncak gunung.