Wilayah Luhansk di Ukraina Hendak Gelar Referendum untuk Gabung dengan Rusia
JAKARTA - Wilayah yang memisahkan dan menyatakan diri sebagai Republik Rakyat Luhansk di Ukraina timur kemungkinan akan segera menggelar referendum soal pilihan untuk bergabung dengan Rusia.
Rencana pemungutan suara itu diungkapkan oleh pemimpin Luhansk, Leonid Pasechnik, pada Minggu seperti dikutip media berita wilayah pemberontak tersebut.
"Saya kira dalam waktu dekat ini akan diadakan referendum di wilayah republik," kata Pasechnik seperti dilansir Antara.
"Rakyat akan menggunakan hak konstitusional utama mereka dan menyatakan pendapat mereka apakah akan bergabung dengan Federasi Rusia."
Rusia pada Februari memberikan pengakuan bagi Luhansk dan Donetsk sebagai negara merdeka. Serupa dengan Luhansk, Donetsk menyatakan diri sebagai republik.
Tidak lama setelah memberi pengakuan pada kedua wilayah tersebut, Rusia memerintahkan pengerahan pasukan, yang disebutnya sebagai operasi penjagaan perdamaian di kawasan itu.
Pada 24 Februari, Rusia mengirimkan puluhan ribu tentara ke Ukraina untuk melaksanakan gerakan, yang disebutnya operasi khusus untuk melemahkan kemampuan militer negara tetangganya itu serta mengenyahkan orang-orang yang menurutnya merupakan nasionalis berbahaya.
Tentara Ukraina melakukan perlawanan keras terhadap pasukan Rusia.
Negara-negara Barat, sementara itu, telah menjatuhkan sanksi besar-besaran terhadap Rusia dalam upaya memaksa negara itu menarik pasukannya dari Ukraina.
Baca juga:
- Ukraina Laporkan Fasilitas Penelitian Nuklir Mereka Ditembaki Rusia
- Kharkiv Dihujani Peluru Rusia, Kepala Fasilitas Penelitian Nuklir: Jika Ada Kerusakan Fisik, Kebocoran Mungkin Terjadi
- VIDEO: Rusia Klaim Perhatikan Penduduk Kharkiv Ukraina, Lindungi dan Beri Bantuan Kemanusiaan
- Warga Sipil Tidak Bisa Tinggalkan Mariupol, Presiden Zelenskiy Salahkan Rusia: Ini Teror dari Teroris Berpengalaman