Film Menjelang Magrib Kampanyekan Anti Pasung untuk ODGJ
JAKARTA - Film Menjelang Magrib dijadwalkan tayang di bioskop mulai 31 Maret. Debut akting Novia Bachmid ini dinantikan dengan antusias karena tak cuma menawarkan kisah horor tapi juga psikologis orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).
"Aku senang sekali karena film ini bukan cuma horor yang menakutkan. Tapi juga mengangkat isu budaya dan tahayul yang sering dikaitkan dengan ODGJ. Semoga penonton bisa mengambil pesan moral yang berkaitan dengan fenomena supranatural yang terjadi di masyarakat," ujar Novia Bachmid aat premire film menjelang Magrib di Epicentrum, Kuningan, Jaksel, Kamis, 24 Maret.
Cerita film ini mengisahkan Nina yang banyak mendapatkan teror mistis selama menderita penyakit mental tersebut. Tubuh dan pikirannya bisa dikendalikan ketika siang, namun saat matahari meredup Nina seolah kesurupan dan harus dipasung di rumah bambu beralaskan tanah.
Ketika mendengar suara adzan, Nina kembali tenang. Sepanjang malam harus dipasung supaya tidak membuat neneknya kuatir.
Kondisinya lantas menarik minat mahasiswa psikologi dari Jakarta untuk melakukan penelitian skripsi dan film dokumenter. Sepanjang syuting berbagai kejadian aneh pun terjadi. Teror-teror mistis dirasakan oleh para mahasiswa.
Baca juga:
Film yang disutradarai oleh Helfi Kardit ini terinspirasi oleh kisah nyata. "Ini kisah tentang terinspirasi oleh teman kecil saya di kampung. Ketika saya pulang, saya melihat dia harus dipasung. Anehnya meskipun dianggap memiliki gangguan jiwa, tapi pengetahuannya tentang alam sangat bagus. Melebihi ilmu kita yang sekolah," ujar Helfi.
Dia berharap penonton film Menjelang Magrib memiliki toleransi lebih besar pada ODGJ. "Semoga ada kebebasan bagi penderita ODGJ, tidak perlu dipasung yang merenggut hak asasinya. Kita yang merasa normal harusnya lebih bisa memahami," pesan Helfi.