Bukit 360, Sudut Terbaik di Sirkuit Mandalika untuk Nikmati Balapan dan Keindahan Alam
JAKARTA – Bukit 360 menjadi tempat terbaik untuk menonton balapan MotoGP di Sirkuit Mandalika. Sesuai namanya, dari titik ini mata seorang penonton bisa menjangkau sudut 360 derajat ke lintasan dan lanskap alam di sekitarnya.
Ketinggian bukit ini sekitar 30 meter di atas permukaan laut. Posisinya paling selatan dari sirkuit sehingga untuk mencapai bukit ini sebaiknya menggunakan kendaraan karena berjalan kaki lumayan menguras tenaga.
Jika ingin ke bukit ini, maka saat masuk dari gerbang utama tinggal menyusuri aspal mulus hingga bertemu terowongan (tunnel) sepanjang sekitar 100 meter yang di dalamnya dipenuhi mural aneka warna. Terowongan yang menjadi satu-satunya akses menuju bukit unik itu diapit gedung utama sirkuit dan Hospitality VIP Villages.
Tepat di atas terowongan adalah lintasan utama antara selepas garis start dan Tikungan 1. Sementara itu, di ujung terowongan merupakan area dalam dari sirkuit.
Di bukit 360 ada premium grandstand atau tribun penonton premium, zona A, B, C, dan H dengan terowongan sebagai pemisah dari zona grandstand tersebut.
Baca juga:
- Jelang MotoGP Mandalika: Francesco Bagnaia Bicara soal Sirkuit, Tantangan dan Fans di Indonesia
- FP1 MotoGP Mandalika: Pol Espargaro Tercepat, Marc Marquez Posisi 3, Fabio Quartararo Terpuruk
- FP1 Moto3 Mandalika: Mario Aji Terpaut 3.173 Detik dari yang Tercepat
- Kesan Pebalap MotoGP Lihat Sambutan Masyarakat Indonesia: Mereka Sungguh Gila!
Ada juga panggung pertunjukan musik. Pada bagian kiri dan kanan panggung itu diletakkan dua layar raksasa yang berfungsi untuk menayangkan aksi-aksi pebalap di lintasan Sirkuit Mandalika.
Panggung musik letaknya di kawasan General Admission yang diperuntukkan bagi penonton berdiri. Sepintas lokasi ini mirip dengan kawasan festival pada setiap konser musik.
Adapun di sisi baratnya terdapat stan besar tempat pameran motor-motor hasil modifikasi anak negeri. Di seberang General Admission terdapat deretan tenda-tenda putih berujung kerucut atau sarnafil yang dipakai untuk berdagang para pelaku usaha mikro, kecil, menengah (UMKM).
Selepas itu, ada sebidang tanah kosong yang dulunya sempat ditempati beberapa warga lokal yang bertahan di dalam sirkuit karena persoalan kepemilikan lahan.
Setelah melewati deretan tenda stan serta grandstand zona G dan F, maka sampailah di akses menuju bukit unik yang memiliki jalan dengan empat kelokan lumayan tajam mirip jalur jalan di kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat. Di tepian jalur dipasangi pembatas warna merah dan putih.
Di atas puncak bukit itu sebanyak tiga bangunan besar berdiri masing-masing di sisi utara, barat, dan timur. Ketiga bangunan berkonstruksi baja ini punya dua lantai dengan model yang mirip satu sama lain.
Tempat itu merupakan lounge. Di sekitar lounge dibangun taman dengan aneka macam tanaman. Uniknya, seluruh dindingnya adalah kaca dan masing-masing bangunan mempunyai semacam pelataran terbuka di sisi luarnya.
Pelataran terbuka itu posisinya di antara lantai satu dan dua atau mezzanine, terhubung dengan masing-masing bangunan utama. Ketiga bangunan tersebut lebih mirip seperti sebuah tempat pemantauan atau observation deck. Dari tempat ini penonton bisa menikmati terbit dan terbenamnya matahari lengkap dengan semburat khas cahaya oranyenya.
Sudut pandang 360 derajat ke lanskap alam pantai berair biru dan perbukitan hijau kawasan Seger yang jaraknya sekitar 500 meter dari tepian Tikungan 9 dan Tikungan 10 yang berada di bawah Bukit 360 menjadi daya tarik yang paling menarik.
Perbukitan Seger sendiri sempat viral di dunia maya karena juara dunia enam kali MotoGP, Marc Marquez, pernah memotretnya dan mengunggah ke akunnya di media sosial Instagram.