Berapa Kali Tiap Tahun Indonesia Dilanda Gempa? Jumlahnya Bikin Kaget
JAKARTA - Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Daryono menyebut, Indonesia mengalami peristiwa gempa sekitar 5.818 kali per tahun.
Hal ini diungkap Daryono dalam webinar sosialisasi mitigasi gempa bumi dan tsunami untuk daerah berisiko, Rabu 16 Maret. Dan data tersebut diambil sejak tahun 2008.
Dia mengatakan gempa signifikan dengan magnitudo (M) 5,0 ke atas terjadi 350 kali per tahun.
"Gempa merusak rata-rata 10 kali dan dua tahun sekali terjadi gempa besar berpotensi tsunami," ujar Daryono dikutip dari Antara.
Indonesia memiliki sejumlah zona megathrust sebanyak 13 segmen yang ada di Sumatera, selatan Jawa, Sulawesi, laut Maluku dan tanah Papua, yang mana ada lempeng samudra yang menghujam ke bawah lempeng benua.
Menurutnya, hal ini berimplikasi kepada banyaknya aktivitas gempa di bidang kontak zona tersebut. Saat dua lempeng ini bertemu dan saling menekan, terdapat akumulasi tegangan tektonik yang sangat besar sehingga bisa mengeluarkan gempa besar.
Di Indonesia, telah terjadi gempa dengan magnitudo di atas 8 lebih dari 20 kali sejak tahun 1600, dan 90 persen lebih terjadi tsunami yang cukup dahsyat sehingga zona kekosongan gempa besar harus diwaspadai.
Selain itu, Indonesia memiliki lebih dari 295 segmen sesar aktif, dan masih banyak yang belum teridentifikasi. Sesar aktif dibentuk dari bagian lempeng yang mengalami rekahan, karena tekanan dan bagian-bagian lemah itu mengalami pergeseran.
"Di Indonesia, gempa semacam ini yang mematikan sudah 46 kali terjadi akibat sesar aktif. Indonesia adalah wilayah yang terancam dengan zona megathrust, subduksi termasuk gempa kerak dangkal akibat patahan aktif," kata dia.
Daryono mengingatkan bahwa gempa sebenarnya tidak membunuh. Sayangnya, di Indonesia bangunan tahan gempa itu masih jarang sehingga saat terjadi gempa ada risiko terjadi kerusakan bahkan memakan korban.
Ia mengatakan apabila terjadi gempa kuat, namun struktur bangunan lemah dan kondisi tanah lunak, akan memicu kerusakan.
"Setiap kejadian gempa di Indonesia diikuti jatuhnya korban jiwa, dan ini harus kita antisipasi. Solusi terkait bahaya gempa, dengan bangunan tahan gempa," ujar dia.
Baca juga:
- Pascagempa Sukabumi 5,5 M, PLN Pastikan Pasokan Listrik Jakarta Normal
- Gempa M 5,5 di Sukabumi, Bergetar Hingga Bekasi, Pegawai Pabrik: Gelas Bergoyang-goyang
- Khawatir Tertimpa Material, Korban Gempa di Kajai Pasaman Barat Runtuhkan Rumah Secara Mandiri
- Bangunan Sekolah Rusak Berat, Siswa SD di Pasaman Barat Belajar di Bawah Tenda Terpal