Hubungan Manajer Sheffield United dengan VAR Capai Titik Terendah

JAKARTA - Manajer Sheffield United Chris Wilder dibuat bingung oleh VAR ketika timnya kalah 0-1 dari Aston Villa di Liga Premier, Selasa dini hari. Skuatnya bahkan harus bermain dengan 10 pemain hampir sepanjang laga.

Wilder dibuat bingung setelah John Egan mendapat kartu merah pada menit ke-12 karena menarik kaus striker Villa Ollie Watkins.

Wasit Graham Scott agak jauh dari insiden itu tetapi memutuskan sebagai pelanggaran yang menggagalkan peluang mencetak gol dan mengusir Egan dari lapangan lebih awal, padahal hakim garis tidak mengangkat bendera sebagai tanda terjadi pelanggaran.

Wilder yang terlambat menghadiri konferensi pers karena berusaha menanyakan soal insiden itu kepada wasit menyebut insiden tersebut seharusnya dicek oleh VAR dan Scott seharusnya melihat monitor pinggir lapangan.

"Saya sama sekali tidak mengerti mengapa keputusan itu langsung sebagai kartu merah dan tidak ada dialog dengan asisten wasit," kata Wilder seperti dikutip dari Antara.

"Sulit untuk yakin 100 persen dari posisi Graham berada di belakang kedua pemain bahwa mereka tidak saling memegang. Yang menjadi pertanyaan besar saya adalah asisten wasit berjarak 10 yard dan memiliki pandangan paling jelas dan dia membuat keputusan untuk tidak mengangkat bendera sebagai tanda adanya pelanggaran."

"Saya benar-benar bingung sebagai pemain dan manajer profesional selama 35 tahun terakhir. Saya bahkan lebih bingung lagi malam ini."

Gol bersih tim Wilder dianulir saat melawan Villa pada Juni ketika teknologi garis gawang gagal pada pertandingan pertama setelah Liga Premier bergulir lagi pasca-jeda pandemi COVID-19.

Musim lalu Sheffield United juga harus masygul golnya dianulir oleh VAR ketika melawan Tottenham Hotspur saat kaki John Lundstram dinyatakan offside setelah proses pengambilan keputusan yang lama.

Lebih buruk lagi yang terjadi Selasa dini hari itu adalah saat Wilder menilai pemain Villa Matt Targett seharusnya dikeluarkan dari lapangan karena melanggar Chris Basham yang memang diakui berbuah penalti pada babak pertama yang eksekusi penaltinya oleh Lundstram dimentahkan dengan baik oleh kiper Emiliano Martinez.

"Dia (Bash) menghalangi pemain kami, peluang pupus dan itu kartu merah," kata Wilder. "Itu kartu merah, dia menghentikan peluang mencetak gol. Sekalipun dia (Lundstram) gagal mengeksekusi penalti, mestinya tetaplah 10 lawan 10."