Hari ke-18 Invasi, Rusia Klaim Berhasil Hancurkan 3.736 Fasilitas dan Infrastruktur Militer Ukraina
JAKARTA - Militer Rusia kembali mengumumkan peningkatan jumlah fasilitas dan infrastruktur militer Ukraina, yang berhasil dihancurkan hingga hari ke-18 invasi pada Hari Minggu.
Menargetkan fasilitas infrastruktur militer, invasi Rusia menyebabkan ratusan orang tewas, dengan 2,5 juta orang mengungsi melintasi perbatasan Ukraina dan ratusan ribu lainnya terjebak di kota-kota yang terkepung.
Angkatan Bersenjata Rusia telah melumpuhkan 3.736 fasilitas infrastruktur militer Ukraina, kata Juru Bicara Kementerian Pertahanan Mayor Jenderal Igor Konashenkov pada hari Minggu.
"Secara keseluruhan, 3.736 fasilitas infrastruktur militer Ukraina telah dinonaktifkan selama operasi," ujar Mayjen Konashenkov seperti melansir TASS 14 Maret.
Lebih jauh diterangkan olehnya, fasilitas dan infrastruktur militer Ukraina yang berhasil dihancurkan di antaranya sekitar 100 pesawat dan 139 UAV hancur, 1.234 tank dan kendaraan lapis baja lainnya, 122 sistem roket multi-peluncuran, 452 senjata artileri lapangan dan mortir, serta 1.013 unit perangkat keras militer khusus.
Satu jet tempur Su-24 Ukraina dan 11 drone, termasuk dua Bayraktar, dijatuhkan oleh pesawat tempur dan sistem pertahanan udara Rusia dalam operasi khusus di Ukraina pada Hari Minggu.
"Pada 13 Maret, sistem pertahanan udara dan penerbangan Rusia menembak jatuh sebuah pesawat Su-24 angkatan udara Ukraina di dekat pemukiman Novy Bykov dan 11 kendaraan udara tak berawak, termasuk dua Bayraktar," ungkap Mayjen Konashenkov.
Menurut Mayjen Konashenkov, pesawat tempur Rusia menghantam 46 fasilitas tentara Ukraina.
"Termasuk tiga pusat kendali, satu sistem peluncur rudal ganda, dua depot amunisi dan 33 tempat penempatan perangkat keras militer," paparnya.
Baca juga:
- Serang Pangkalan Militer Ukraina di Dekat Perbatasan Polandia, Rusia: Hancurkan Tentara dan Senjata Asing
- Pasukan Rusia Disebut Gunakan Bom Fosfor dalam Serangan di Lugansk, Gedung Putih Peringatkan Moskow
- Takut Reaksi Rusia, AS Tutup Pintu untuk Bantuan Jet Tempur ke Ukraina, Pentagon: Berisiko Tinggi
- Tak Sesuai Perintah Dalam Operasi di Ukraina, Presiden Putin Perintahkan Jaksa Militer Hukum Pejabat Bertanggung Jawab
Untuk diketahui, Presiden Rusia Vladimir Putin mengizinkan operasi militer khusus di Ukraina mulai 24 Februari lalu, tidak berencana untuk melakukan pendudukan wilayah, melainkan untuk denazifikasi dan demiliterisasi negara itu.
Ketika mengklarifikasi perkembangan yang sedang berlangsung, Kementerian Pertahanan meyakinkan pasukan Rusia tidak menargetkan kota-kota Ukraina, tetapi terbatas pada operasi penyerangan dan melumpuhkan infrastruktur militer Ukraina. Tidak ada ancaman apapun terhadap penduduk sipil.