Epidemiolog Minta Pemerintah Berani Pasang Target Vaksinasi Hingga 100 persen

JAKARTA - Epidemiolog dan pakar kesehatan dari Universitas Indonesia (UI), Pandu Riono, meminta pemerintah untuk memasang target tinggi terhadap cakupan vaksinasi di tingkat nasional. Tak tanggung-tanggung, Pandu meminta pemerointah untuk tak ragu memasang target hingga 100 persen, dengan harapan agar tidak ada satu pun masyarakat yang tertinggal dalam membangun imunitas tubuh.

“Kalau saya, tidak perlu menyasar 70 persen, tapi 100 persen. Jadi semua penduduk harus punya imunitas. Jangan ada 30 persen yang tertinggal,” ujar dalam diskusi virtual, sebagaimana dilansir Antara, Sabtu, 12 Maret.

Pandu beranggapan bahwa ketika pemerintah masih memiliki kemampuan untuk mengejar target yang jauh lebih tinggi dari angka 70 persen sebagaimana yang direncanakan, maka hal itu harus dilakukan semaksimal mungkin. Dan dalam penilaian Pandu, merealisasikan target cakupan vaksinasi pada masyarakat hingga 100 persen bukan merupakan hal yang mustahil bagi pemerintah.

"Bila hanya menargetkan sebesar 70 persen, akan masih ada 30 persen masyarakat yang tertinggal. Karena jika melihat hasil survey pada bulan November dan Desember 2021 lalu, tingkat imunitas penduduk Indonesia sudah tinggi," tutur Pandu.

Dijelaskannya, sebesar 90 persen penduduk rata-rata sudah memiliki imunitas dan daerah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang juga Bekasi (Jabodetabek) menjadi daerah yang memiliki imun tertinggi. Imunitas tersebut bisa terbentuk akibat vaksinasi ataupun kombinasi dengan sudah terinfeksi.

Belum lagi, menurut Pandu, masih ada sekitar 15 persen lagi orang yang tidak pernah terinfeksi dan belum tervaksinasi COVID-19. Artinya, kelompok itu tidak memiliki senjata untuk melindungi tubuh dan berbahaya jika terinfeksi.

“Masih ada sekitar 15 persen yang tidak pernah terinfeksi dan belum dijamah atau dilakukan vaksinasi. Berarti masih naif atau tidak punya senjata dan ini yang berbahaya,” katanya.

Kondisi tersebut juga dapat menempatkan para lansia dan juga penderita komorbid (penyakit penyerta) kronik menjadi berbahaya karena bisa menyebabkan kematian.

Meskipun keparahan akibat Omicron tidak separah Delta, ia menekankan cakupan vaksinasi harus terus ditingkatkan dan menyasar seluruh target vaksinasi di semua kalangan dalam masyarakat.

“Kalau mau menyelesaikan pandemi, imunitas penduduk harus ditingkatkan. Kalau bisa semuanya, kenapa harus 70 persen? Kalau target harus setinggi-tingginya dan secepat-cepatnya. Kalau kita ingin sebagai negara yang pertama di dunia atau di kawasan Asia yang menyelesaikan pandemi,” tegas Pandu.