BPBD Pamekasan Keluarkan Peringatan Dini Waspada Banjir Susulan
PAMEKASAN - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Pamekasan, Jawa Timur menyampaikan peringatan dini akan kemungkinan terjadinya banjir susulan di daerah ini, akibat hujan deras yang mengguyur wilayah utara kawasan Pulau Madura itu.
"Ini penting kami sampaikan agar masyarakat yang tinggal di daerah rawan banjir di Kota Pamekasan ini meningkatkan kewaspadaan," kata Koordinator Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Pamekasan Budi Cahyono dikutip Antara, Senin, 7 Maret.
Budi menjelaskan, berdasarkan laporan yang disampaikan personel TRC dan relawan penanggulangan bencana di lapangan, saat ini kondisi air sungai di Palengaan semakin tinggi dan arusnya semakin deras, akibat hujan yang terjadi di Kecamatan Karangpenang Sampang, sejak Senin pagi.
"Karena sebagian aliran dari Kecamatan Karang Penang, Sampang itu juga ke sungai yang menuju Pamekasan," kata Budi.
Karena itu, sambung Budi, jika di wilayah utara Pamekasan hujan deras, maka potensi banjir kiriman juga bisa terjadi di wilayah ini.
"Saat banjir pada 1 Maret hingga 3 Maret kemarin itu, kan di Kota Sampang juga terjadi banjir, sama seperti di Pamekasan," katanya.
Budi menjelaskan, pihaknya meminta masyarakat yang tinggal di daerah rawan banjir, yakni di sepanjang aliran Sungai Kalikamoning dan Kalikoang, agar meningkatkan kewaspadaan.
"Kami juga telah menerjunkan tim guna memantau perkembangan terkini, sehingga jika terjadi banjir bisa segera diantisipasi," katanya.
Baca juga:
- Biaya Pembangunan Sirkuit Formula E Bengkak Jadi Rp60 Miliar, Wagub: Karena Dibuat Permanen, Jadi Lebih Baik
- Protes Invasi Moskow ke Ukraina, Lebih dari 4.300 Pengunjuk Rasa Ditahan Polisi Rusia
- Pemberlakuan VoA alias Visa Bebas dan Tanpa Karantina Diberlakukan di Bali, Bandara Ngurah Rai Siapkan 8 Konter
Sebelumnya, BPBD Pemkab Pamekasan mencatat, musibah banjir yang melanda Pamekasan pada 1 hingga 3 Maret 2022 telah menyebabkan sebanyak 6.329 kepala keluarga terdampak.
Banjir yang menggenangi tujuh kelurahan dan 12 desa di empat kecamatan, yakni Kecamatan Pamekasan, Padewawu, Palengaan dan Proppo itu juga merendam tujuh Sekolah Dasar Negeri dan 1 Sekolah Menengah Pertama (SMP), dengan jumlah total warga terdampak sebanyak 16.986 jiwa, dan sebanyak 450 jiwa dievakuasi karena terjebak banjir.