Minta Masyarakat Tak Pilih-pilih Vaksin, Wamenkes: Vaksin Terbaik adalah Vaksin Paling Cepat Kita Dapat

JAKARTA - Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono mengimbau masyarakat untuk tidak menunda-nunda melakukan vaksinasi dosis satu, dua hingga booster lantaran memilih vaksin. Menurutnya, semua vaksin yang disediakan pemerintah adalah yang terbaik

"Komunikasi publik juga terus dilakukan sehingga masyarakat tidak memilih-milih vaksin, dan vaksin yang terbaik adalah vaksin yang paling cepat kita dapatkan," ujar Dante saat konferensi pers yang dipantau melalui YouTube Sekretariat Presiden, Senin, 7 Maret.

Dante juga mengatakan Kemenkes sudah merevisi kebijakan vaksinasi booster. Di mana awalnya, vaksin booster diberikan 6 bulan setelah vaksinasi kedua, namun sekarang sudah direvisi tiga bulan sesudah vaksinasi kedua.

"Dengan begitu diharapkan bisa terjadi herd immunity di masyarakat," katanya. 

Terkait vaksinasi, Kemenkes menyampaikan lebih dari 54 persen penduduk Indonesia sudah menerima vaksinasi lengkap.

Kemenkes juga mencatat tren kasus COVID-19 secara nasional sudah mengalami penurunan. "Angka reproduktif virus sudah menurun di setiap pulau besar di Indonesia. Tetapi ada 5 provinsi yang trennya masih sedikit meningkat yaitu di Aceh, NTT Sulteng, Gorontalo dan Kalimantan Utara," kata Dante.

Dante mengatakan, jumlah perawatan nasional di rumah sakit terus menerus menurun. Dikatakannya, 60 persen yang dirawat saat ini tidak bergejala atau bergejala ringan.

"Jadi sebagian besar kasus yang dirawat adalah kasus yang tidak memerlukan perawatan secara klinis medis," katanya.

Kemudian, lanjut Dante, 50 persen kematian di rumah sakit dikarenakan pasien COVID-19 yang mengalami komorbid berat sebelumnya. Separuh dari yang meninggal terutama berusia lansia dan belum mendapatkan vaksinasi lengkap.

Dante menambahkan, hasil audit kematian di rumah sakit menunjukkan kasus meninggal tersebut adalah lansia dengan komorbid diabetes, hipertensi dan gagal ginjal.

"Jadi tidak semuanya pasien meninggal karena COVID-19 tetapi ada juga yang meninggal dengan COVID-19," jelasnya.