Ukraina Gabung Kerja Sama Pertahanan Siber NATO, untuk Perkuat Posisi Mereka Hadapi Rusia
JAKARTA - Ukraina akan bergabung dengan NATO Cooperative Cyber Defense Center of Excellence (CCDCOE) sebagai "peserta yang berkontribusi". Pernyataan ini dikeluarkan oleh lembaga penelitian militer terakreditasi NATO dalam sebuah pernyataan pada Jumat, 4 Maret.
"Ukraina dapat membawa pengetahuan langsung yang berharga dari beberapa musuh dalam domain siber untuk digunakan untuk penelitian, latihan, dan pelatihan," kata Direktur CCDCOE, Kolonel Jaak Tarien, dalam sebuah pernyataan di situs web CCDCOE, yang juga dikutip Reuters.
“CCDCOE, yang berbasis di Estonia, akan mendapat manfaat dari "pengalaman berharga Ukraina dari serangan siber sebelumnya", kata pernyataan itu.
Baca juga:
Ukraina akan diterima di pusat tersebut sebagai "peserta yang berkontribusi" setelah menulis surat yang menyatakan minatnya untuk bergabung dengan NATO CCDCOE.
" CCDCOE, telah memperluas keanggotaannya di luar negara-negara NATO," tambahnya.
Fakta ini pun seakan membenarkan dugaan Rusia, bahwa Ukraina sejak awal memang ingin bergabung dengan NATO yang mereka anggap bisa membahayakan posisi dan pertahanan Rusia.
Pihak Ukraina sendiri tidak menjelaskan apakah dengan bergabungnya mereka ke CCDCOE dari NATO juga berarti mereka akan menjadi anggota pakta Pertahanan Atlantik Utara itu dan tergabung dalam perjanjian kerja sama pertahanan terluas di dunia.
Lewat NATO, memang sangat memungkinkan Ukraina aman dari pengaruh Rusia, karena jika satu negara anggota NATO diserang, maka anggota lainnya diharuskan untuk membela.