Sambut Sistem Kontrak Jangka Panjang Batu Bara Secara Digital, PLN: Antisipasi Kondisi Harga yang Fluktuatif
JAKARTA - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN menyambut baik skema kontrak jangka panjang pembelian batu bara. Terutama dengan adanya monitor kewajiban pemenuhan kebutuhan dalam negeri (domestic market obligation/DMO) yang terpantau secara digital dan terintegrasi dengan sistem database Kementerian ESDM.
Menurut Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo, sistem tersebut bisa menjamin ketersediaan batu bara di pembangkit listrik tenaga uap (PLTU).
"Perubahan sistem kontrak berbasis digital yang kami kelola sekarang telah mengantisipasi kondisi fluktuatif harga batu bara di pasar internasional, sehingga ketersediaan batu bara tetap aman," kata Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo dalam keterangannya dikutip Antara, Jumat 4 Maret.
PLN mengklaim rata-rata stok batu bara yang tersedia di pembangkit listrik telah di atas 15 hari operasi.
Darmawan mengatakan kebijakan pemerintah serta dukungan DPR RI yang tetap mematok harga DMO batu bara sebesar 70 dolar AS per metrik ton membantu PLN untuk mengamankan pasokan batu bara di tengah lonjakan harga.
Secara sistemik, PLN telah melakukan perubahan paradigma dalam pemantauan dan pengendalian pasokan batu bara, yang semula berfokus pada pengawasan di titik bongkar menjadi berfokus di titik muat.
Langkah pengawasan tersebut, lanjut Darmawan, tak hanya melalui fisik di lapangan, tetapi juga dengan integrasi sistem pemantauan digital antara sistem PLN dengan sistem di Direktorat Jenderal Mineral Batubara Kementerian ESDM.
"Kami bersama dengan Kementerian ESDM melakukan enforcement day to day kepada pemasok untuk memastikan setiap pengiriman yang direncanakan dapat di-loading sesuai rencana," ujar Darmawan.
Baca juga:
Apabila terjadi kegagalan muat, kata dia, maka sistem terintegrasi digital akan langsung mengunci, sehingga tidak memungkinkan pemasok melakukan ekspor.
Tak hanya itu, PLN juga terus meningkatkan kerja sama dan kolaborasi dengan para pengusaha kapal melalui Indonesian National Shipowners Association (INSA), guna memastikan realisasi pasokan batu bara terkirim sesuai jadwal.
Di tengah fluktuasi harga di pasar internasional, PLN memastikan keamanan pasokan batu bara untuk kebutuhan pembangkit-pembangkit milik perseroan yang terdapat di berbagai daerah di Indonesia.
Tingginya harga batu bara akibat gejolak politik internasional sempat dikhawatirkan akan kembali mengganggu pasokan batu bara untuk kebutuhan pembangkit-pembangkit yang dioperasikan PLN.
Namun, berkat langkah cepat PLN mengubah mekanisme sistem pemantauan batu bara dan ditransformasi menjadi berbasis digital membuat pasokan batu bara kini dalam kondisi aman.