Jumlah Anjing Pelacak untuk Cari Korban Tertimbun Longsor di Pasaman Sumbar Bakal Ditambah

JAKARTA - Polda Sumatera Barat akan menambah personel anjing pelacak untuk mencari korban tertimbun tanah longsor yang dipicu gempa bumi pada Jumat 24 Februari lalu di Kabupaten Pasaman.

Kabid Humas Polda Sumbar Kombes Pol Satake Bayu mengatakan pencarian dilakukan tim gabungan TNI, Polri dan Tim SAR secara manual dengan melibatkan unit satwa K-9 dari Polda Sumbar.

Saat ini sudah ada dua anjing pelacak yang berada di lokasi pencarian korban longsor. Namun dia tidak menutup kemungkinan akan menambah anjing pelacak kembali.

"Nanti setidaknya seperti itu (penambahan), kita mintakan kepada Polda untuk menambah anjing pelacak dalam pencariannya," kata Satake dikutip dari Antara.

Sementara, untuk satgas kesehatan yang salah satunya terdiri dari Biddokkes Polda Sumbar membantu memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

"Jadi kalau ada masyarakat yang sakit, ada pelayanan kesehatan di tempat itu," kata dia, Rabu 2 Maret.

Sementara satu di antara lima orang korban yang hilang berhasil ditemukan oleh petugas gabungan dari TNI, Polri, Basarnas dan relawan pada Rabu (2/3) pagi.

Dikatakan, awalnya korban pertama kali ditemukan oleh tim dan masyarakat pada hari Selasa (1/3) sekitar pukul 17.30 WIB. Saat itu, petugas gabungan melakukan evakuasi korban dengan menggunakan alat manual berupa cangkul.

Namun, karena hari sudah malam dan mencegah terjadinya hal yang tidak diinginkan, sehingga evakuasi korban dilanjutkan pada esok harinya.

"Sekitar pukul 11.00 WIB, korban berhasil dievakuasi dan selanjutnya dibawa ke Puskesmas setempat," kata dia

Dari pemeriksaan, korban diketahui bernama Suar (56). Ia merupakan warga kampung Gugung Jorong I Siparayo Nagari Malampah Kecamatan Tigo Nagari.

Sementara, untuk empat korban lainnya yang belum ditemukan, saat ini petugas gabungan dan dibantu masyarakat serta relawan masih melakukan pencarian.