Masyarakat Kota Solo Merasa Kehilangan H Miyono Suryosardjono, Paman Jokowi
JAKARTA - Wakil Wali Kota Surakarta, Teguh Prakoso mengatakan warga masyarakat Kota Solo merasa kehilangan seorang tokoh penting atas wafatnya paman Presiden Joko Widodo, H. Miyono Suryosardjono pada usia 82 tahun.
"Saya mendapat kabar dari Dandim 0735 Surakarta usai menghadiri acara Partai Golkar, di Solo, pada pukul 20.00 WIB dan saya langsung ke rumah duka Pak Miyono," kata Teguh Prakoso, dikutip dari Antara, Minggu, 27 Februari.
Menurut Teguh, Pemerintah Kota Surakarta berduka cita dan merasa kehilangan seorang tokoh karena termasuk yang memberi andil besar menyukseskan Presiden Jokowi mulai dari Wali Kota Surakarta kemudian Gubernur dan sekarang menjadi Presiden RI.
Baca juga:
- Kabar Duka, Paman Jokowi Meninggal Dunia di Solo, Rumah Duka Dijaga TNI - Polri
- Meninggal di RSUD, Korban Kecelakaan Bus vs Kereta Bertambah Satu Orang dengan Luka Berat di Otak
- Sampaikan Duka Cita, Jasa Raharja Pastikan Ada Santunan Bagi Korban Bus Tertabrak Kereta di Tulungagung
- Bus Tertabrak Kereta di Tulungagung Empat Tewas Belasan Luka-Luka
"Pak Miyono tokoh utama dalam menyukseskan Pak Jokowi. Kami warga masyarakat Surakarta sekali lagi merasa kehilangan dan berduka cita," katanya.
Sebelumnya diberitakan, paman Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), H Miyono Suryosardjono, tutup usia pada usia 82 tahun di rumah duka Jalan Ahmad Yani No. 297-299 Gondang Banjasari Solo pada Minggu, 27 Februari, pukul 19.50 WIB.
Idayati salah satu adik Presiden Jokowi, dikutip dari Antara, Minggu 27 Februari, membenarkan pamannya, Miyono, meninggal dunia di rumahnya, pada usia 82 tahun, sekitar pukul 19.50 WIB karena sakit. Pak Miyono sakit sepuh (usianya 82 tahun).