Kegiatan Ponpes Miftahul Khoirot Karawang Dihentikan Sepekan, Bupati Cellica Janji Dampingi Santri Trauma Healing
KARAWANG - Kegiatan di Pondok Pesantren Miftahul Khoirot di Kampung Krajan, Desa Manggungjaya, Kecamatan Cilamaya Kulon, Kabupaten Karawang, Jawa Barat dihentikan sementara menyusul insiden kebakaran yang menewaskan delapan santri.
Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana mengatakan, penghentian aktivitas pasantren kurang lebih sepekan karena perlu perbaikan bangunan yang ludes.
"Insyaallah pemda dibantu TNI-Polri akan memperbaiki kembali bangunan yang terbakar. Dengan layout dan kondisi yang berbeda, agar tidak menimbulkan trauma para santri dengan bangunan yang lama," katanya di Karawang, Antara, Selasa, 22 Februari.
Perbaikan bangunan pesantren baru akan dilakukan setelah olah tempat kejadian perkara pihak kepolisian selesai.
"Kami juga akan berusaha yang terbaik untuk membantu saudara-saudara kita, anak-anak kita yang sedang ditimpa musibah. Semoga para santri yang meninggal husnul khotimah. Sedangkan keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan, ketabahan dan kesabaran," kata dia.
Saat ini pesantren tersebut ditutup sementara selama sekitar sepekan. Setelah nanti dibuka lagi, Bupati menyampaikan akan mendampingi para santri untuk trauma healing.
"Ada sekitar 750-800 an santri dari mulai MI, MTs dan MA di pesantren tersebut," katanya pula.
Baca juga:
- Kebakaran yang Menewaskan 8 Santri Miftahul Khoirot, Berawal dari Percikan Api Kabel Kipas Angin
- Innalillahi, 8 Santri Ponpes Miftahul Khoirot Karawang Meninggal Saat Kebakaran
- PDIP Dukung Usulan Soeharto, Dokter Pribadi Bung Karno dan Hatta Jadi Pahlawan Nasional
- Punya Sederet Jasa Termasuk Dokter Bagi Soekarno-Hatta, IDI-PKBI Usulkan Soeharto Pahlawan Nasional
Sebelumnya pada Senin kemarin, bangunan Pondok Pesantren Miftahul Khoirot Karawang mengalami kebakaran.
Sesuai dengan informasi dari pihak kepolisian, kebakaran bermula akibat adanya percikan api dari kipas angin yang kemudian percikan api itu jatuh ke kasur, hingga akhirnya terjadi kebakaran hebat di pesantren itu.
Delapan santri yang berada di lantai dua pesantren terjebak kebakaran hingga akhirnya meninggal dunia.