Kacang Kedelai Tembus Rp18 Ribu Per Kilogram, Pedagang Tahu dan Tempe Tidak Terlihat di 7 Pasar Wilayah Jakarta Pusat
JAKARTA - Kepala Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) Jakarta Pusat, Penty Yunesi Pudyastuti mengatakan, pedagang di tujuh pasar wilayah Jakarta Pusat tidak menjual tahu tempe lantaran tingginya harga kedelai hingga menyentuh Rp18.000 per kilogram.
"Tadi ada 7 pasar yang kita pantau, hasilnya banyak pedagang yang tidak gelar dagangan tahu tempe," kata Penty kepada wartawan, Selasa 22 Februari.
Penty juga mengatakan, pihaknya langsung bergerak ketika mengetahui bahwa sejumlah perajin tahu tempe mogok produksi.
Para pedagang akan melakukan aksi mogok hingga Rabu 23 Februari 2022, besok.
"Tadi saya bertemu dengan para kepala pasar, mereka mengatakan bahwa para pedagang infonya sampai besok tidak berjualan," ujarnya.
Baca juga:
- Penjual Tahu dan Tempe Tidak Terlihat di Pasar Rawasari Sejak Pagi, Konsumen Mulai Resah
- Belakangan Ini Jual Rugi hingga Terancam Gulung Tikar, Ratusan Perajin Tahu Tempe di Lebak Siap Mogok Produksi 3 Hari
- Siap-siap 3 Hari 'Puasa' Tahu Tempe Usai Pengerajin se-Jabodetabek Berhenti Produksi, Kemendag Harus Intervensi Harga Kedelai
- Naik Bertahap, Harga Kedelai di Lampung Sudah Capai Rp12.000 per Kilogram
Penty mengatakan, Sudin KPKP telah melakukan monitoring di tujuh pasar diantaranya, Pasar Palmerah, Kebon Melati, Blok G Tanah Abang, Lontar, Gembrong dan Johar Baru. Dari tujuh pasar tersebut, tidak ada satu pun pedagang yang jual tahu tempe.
"Hanya pasar Palmerah dan Tanah Abang saja yang ada, jual tahu tempe. Tapi itu hanya bahan baku saja kacang kedelainya," katanya.
Dari hasil monitoring, harga kacang kedelai pasar Palmerah dijual dengan harga Rp18.000 per kilogram dan di Pasar Tanah Abang sebesar Rp15.000 per kilogram.