Hadirkan Berbagai Program, Menko Airlangga Ajak Mahasiswa Masuk dalam Dunia Kewirausahaan
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto berharap Universitas Wijaya Kusuma Surabaya (UWKS) dapat membentuk inkubator-inkubator bisnis untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan mahasiswa. Peningkatan kewirausahaan menjadi fokus penting untuk menaikkan rasio di Indonesia yang masih di angka 3,47 persen dari total populasi.
Pemerintah, kata Airlangga, telah membuka peluang besar kepada siapapun untuk menjadi wirausaha melalui berbagai program. Baik program pembiayaan melalui Kredit Usaha rakyat (KUR), pelatihan pengembangan kemampuan, hingga pelatihan digital untuk mendukung pengembangan usaha.
“Saya berharap agar mahasiswa selalu mengikuti perkembangan zaman dan mengasah diri untuk menjadi entrepreneur. Seperti moto UWKS yakni ‘Anggung Wimbuh Linuwih’, agar mahasiswa selalu tumbuh dan berkembang menjadi lebih baik serta pertahankan nilai-nilai bangsa dan budaya Indonesia,” tutur Airlangga saat memberi Kuliah Umum di UWKS, sebagaimana pesan elektronik yang diterima di Jakarta, Minggu, 20 Februari.
Menurutnya, munculnya wirausaha dari mahasiswa maupun generasi muda Indonesia bisa membangkitkan perekonomian nasional.
Hal ini dibutuhkan karena saat ini Indonesia masih dilanda pandemi COVID-19. Airlangga optimistis, jiwa kewirausahaan yang kian banyak membuat Indonesia keluar dari pandemi COVID-19.
“Saya yakin kita bisa keluar sebagai juara dari pandemi COVID-19 ini,” ujar Menko Airlangga.
Ketua Umum DPP Partai Golkar ini menegaskan, pemerintah telah menyiapkan banyak program untuk mendorong peningkatan kualitas generasi muda Indonesia.
Antara lain, melalui Program Bidik Misi/Kartu Indonesia Pintar Kuliah yang akan menjangkau 713,8 ribu mahasiswa, Beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan untuk 8.600 mahasiswa baru dan 20.090 mahasiswa on going, bantuan operasional sekolah yang akan menyasar 8,8 juta siswa, serta program Indonesia Pintar yang akan diterima oleh 20,1 juta siswa.
Namun, Airlangga mengingatkan, akselerasi dalam meningkatkan kualitas SDM dan transformasi ekonomi memerlukan koordinasi dan sinergi dengan perguruan tinggi.
Secara khusus UWKS diharapkan terus dapat bekerjasama mendorong Pendidikan Tinggi agar dapat mengembangkan riset-riset yang inovatif, dan juga dapat terus berinovasi, serta ikut dalam memberdayakan masyarakat.
Airlangga yang juga Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) ini mengatakan, Indonesia saat ini tengah merasakan bonus demografi dengan mayoritas generasi muda usia produktif (16-30 tahun).
Baca juga:
- Kunjungi Ketua MUI Miftachul Akhyar di Surabaya, Menko Airlangga Doa Bersama Agar Pandemi COVID-19 Berakhir
- Resmikan Perluasan Pabrik Pengolahan Tembaga di Gresik, Menko Airlangga: Bisa Dorong Proses Produksi Freeport di Dalam Negeri
- Ganjar Pranowo Moncer di Survei, Puan Biasa-biasa Saja, Bambang Pacul: Kemenangan Lewat Pertempuran Darat
- Data Terkuak! 20 Juta Orang Belum Disuntik Vaksin Dosis Kedua, Padahal Sudah Lewat 1-5 Bulan
Berdasarkan sensus penduduk Badan Pusat Statistik tahun 2020, Indonesia memiliki 64,50 juta pemuda dari total 270,20 juta penduduk. Bonus demografi ini tentunya akan mendorong produktivitas dan dari segi demand. Oleh karena itu, peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi sangat krusial.
“Melalui APBN 2022, pemerintah akan terus berkomitmen meningkatkan kualitas SDM. Anggaran yang telah disiapkan adalah sebesar Rp 542,8 triliun dan ini dipergunakan untuk peningkatan kualitas SDM sebagai modal utama pembangunan nasional,” tegas Airlangga.