Satgas Tegur Bupati Karanganyar Gara-gara Minta Warga Anggap COVID-19 Sudah Tak Ada

JAKARTA - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito menegur Bupati Karanganyar Juliyatmono karena pernyataannya yang terkesan meremehkan penularan COVID-19 saat kenaikan kasus akibat varian Omicron.

Wiku menekankan kepala daerah merupakan pemimpin yang harus hati-hati dalam bersikap. Sebab, mereka menjadi panutan masyarakatnya.

"Mohon agar seluruh pemimpin daerah mengedepankan prinsip kehati-hatian dan pengayoman. Masyarakat Indonesia banyak yang mengikuti pemimpin sebagai panutannya," kata Wiku dalam pesan singkat, Jumat, 18 Februari.

Wiku pun mengingatkan masyarakat, khususnya Juliyatmono mengenai COVID-19 yang masih mengancam nyawa sampai saat ini. Seiring dengan peningkatan kasus, angka kematian COVID-19 juga ikut bertambah.

"Ada 206 orang meninggal per hari ini 17 Februari dan 63.956 orang menderita COVID. Semoga kasus dan kematian yang terjadi tidak ada yang terjadi akibat ketidak hati-hatian masyarakat menghadapi COVID varian Omicron ini. Kita harus saling menjaga keselamatan bangsa," urai Wiku.

Sebagai informasi, dalam video yang beredar, Bupati Karanganyar Juliyatmono tampak berpidato dalam acara resepsi pernikahan. Dalam pidatonya yang berbahasa daerah, Juliyatmono meminta warga untuk menganggap COVID-19.

"Semoga sehat semua. Yang penting dijaga dirinya sendiri-sendiri. Tidak usah pedulikan Omicron, tidak usah pedulikan COVID, anggap saja sudah tidak ada. Pakai masker untuk formalitas saja. Insyaallah Omicron itu seperti pilek biasa," ujar Juliyatmono.

"Tidak usah takut-takut. Kalau misalnya ada yang pilek, di rumah saja. Tidak usah periksa kemana-mana dulu, ya. Di rumah saja nanti tiga hari makan kenyang punya uang, sehat," lanjutnya.

Berdasarkan data Satgas COVID-19 Pemerintah, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, masih masuk dalam PPKM level 2. Kasus positif COVID-19 di wilayah tersebut tercatat melonjak sejak pertengahan Januari lalu.