Ojek Gerobak: Mengais Rejeki di Tengah Banjir

JAKARTA - Sudah dua hari ini sejumlah titik di Jakarta terendam air. Sejumlah ruas jalan tak bisa dilalui karena genangan air. 

Di jalan Kembangan Raya, Jakarta Barat, misalnya, lalu lintas di sana lumpuh. Suara bising knalpot dan klakson yang biasa ada di kawasan ini, sudah tak terdengar. Debu jalanan juga sama, menghilang, berganti dengan genangan air. Kawasan ini jadi mirip kolam renang tanpa batas dengan air yang berwarna cokelat.

Kawasan ini tak bisa dilalui. Kalau nekat, kendaraan kamu bisa ngadat. Petugas Dinas Perhubungan Pemprov DKI bersiaga di sana, menjaga agar tak ada kendaraan yang memaksa melintas.

Dari fenomena ini, ada sejumlah orang yang memanfaatkannya dan jadi peruntungan buat mereka. Sejumlah gerobak siaga mencari orang atau motor yang akan menyebrang jalan penghubung Meruya-Ciledug karena genangan air ini.

Salah satu ojek gerobak menghampiri tim VOI yang sedang mengamati jalanan ini. Sebut saja namanya, Dani (35). 

"Mau ke mana, neng? Enggak bisa pakai motor. Dalam ini banjirnya, sedada. Naik gerobak aja, mau?," tuturnya, kepada VOI, di Jalan Kembangan Raya, Jakarta Barat, Kamis, 2 Desember. Kami menolak dengan senyuman, karena satu dan lain hal.

Ojek gerobak yang membawa motor melintasi banjir di jalan Kembangan Raya, Jakarta Barat (Mery Handayani/VOI)

Tidak hanya Dani, ada banyak ojek gerobak yang ada di sini. Mereka bekerja berkelompok. Satu gerobak didorong beberapa orang. 

Mereka menawarkan jasanya ke beberapa orang yang ada di ujung jalan yang tak terendam air. Banyak yang menggunakan jasa mereka, tapi ada juga yang memilih memutar arah, mencari jalan alternatif.

Sambil memantau kondisi di kawasan ini, Dani kembali lagi menghampiri kami dan menawarkan jasanya. Kata dia, ongkos ojeknya Rp30 ribu sekali jalan.

"Rp30 ribu. Sampai ujung sana (arah Ciledug). Nanti bisa naik tol. Boleh kok naik tol motor," ucapnya.

Ojek gerobak yang membawa motor melintasi banjir di jalan Kembangan Raya, Jakarta Barat (Mery Handayani/VOI)

Meski sudah ada larangan untuk melintas jalan ini, ada beberapa mobil yang memaksa. Kebanyakan, mereka yang mengarah ke Meruya dan berhasil melalui rintangan ini.

Ada juga sejumlah ojek online yang menggunakan jasa gerobak ini. Mereka bahkan membawa kendaraan dan penumpangnya untuk melintasi genangan ini. Mereka mengambil langkah ini supaya penumpangnya bisa sampai tempat tujuan meski bayarannya lebih dari yang tertera di aplikasi.

"Mending naik gerobak. Daripada motor saya mati. Repot lagi kan. Enggak apa basah dikit, nanti juga kering," tutur seorang pengemudi ojek online yang menggunakan jasa gerobak ini.