Menkes Budi Yakin Angka Kematian Gegara COVID-19 Varian Omicron Tak Lebih dari 500 Kasus
JAKARTA - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meyakini angka kematian yang disebabkan oleh COVID-19 varian Omicron tidak akan mencapai angka 500 bahkan 1.000 kasus. Dia menyebut angka kematian karena varian baru ini bakal lebih rendah jika dibandingkan dengan varian Delta.
"Mungkin akan ada kenaikan karena belajar dari sebelumnya, kematian itu lagging dua minggu. Tapi, saya rasa tidak akan lebih dari 111 even sampai ke 500 atau sampai 1.000 itu tidak mungkin. Apalagi mencapai 2.069 kematian per hari seperti puncak Delta," kata Budi dalam konferensi pers yang ditayangkan di YouTube Sekretariat Presiden, Senin, 14 Februari.
Dalam kesempatan itu, Budi juga menjelaskan puncak kasus COVID-19 akibat varian Omicron ini sudah tercapai yaitu 55 ribu kasus. Sementara untuk angka kematian mencapai 111 kasus.
"Ini jauh sekali dibandingkan kasus Delta di 2021," tegasnya.
Namun, kondisi ini harus terus dijaga. Apalagi, ada tiga kelompok yang sangat rentan terhadap paparan virus ini, yaitu lansia, pasien komorbid, dan mereka yang belum mendapat vaksin COVID-19 secara lengkap.
Baca juga:
- Menkes Budi Gunadi: Tren COVID-19 di DKI Mencapai Puncak dan Akan Bergerak Turun
- Menkes Budi Gunadi: Tren COVID-19 di DKI Mencapai Puncak dan Akan Bergerak Turun
- Kabar Gembira, Jakpro Mulai Jual Tiket Nonton Formula E Bulan Maret, Berapa Harganya?
- Ketua DPRD DKI Sebut Ada Ijon di Comitment Fee Formula E, Respons PAN: Tidak Sama Sekali
"Kalau soal lansia, usia kami tidak bisa atur apa-apa. Komorbid juga tidak bisa disembuhkan dalam waktu dekat. Nah, kelompok yang belum divaksinasi yang harus difokuskan untuk tekan angka kasus dan kematian," ujar eks Wakil Menteri BUMN itu.
"Karena itu, kami sangat mengimbau kepada masyarakat yang belum divaksin atau melengkapi vaksinasi dua dosis dan booster, segera vaksinasi. Jangan pilih-pilih vaksin, cepat vaksinasi," pungkas Budi.