Menunggu Janji Gibran Tuntaskan Renovasi Masjid Agung Keraton Surakarta yang Sering 'Diserang' Rayap
SOLO - Pemerintah Kota Solo, Jawa Tengah dengan dukungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) segera melakukan renovasi terhadap Masjid Agung Keraton Surakarta. terdapat beberapa titik kerusakan di bangunan masjid.
"Kami sudah survei ke lokasi juga, anggaran dari Kementerian PUPR," kata Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka di Solo, Antara, Kamis, 10 Februari.
Gibran mengatakan beberapa yang menjadi perhatian yakni serangan rayap di beberapa bagian bangunan.
"Rayap sudah diteliti, sangat mengkhawatirkan. Pilar sudah parah, memang sudah waktunya direvitalisasi. Pak Muktarom (Ketua Pengurus Takmir Masjid Agung Keraton Surakarta, red.) sudah laporan, kolom, atap sudah parah. Sebetulnya renovasi ada terus, tetapi renovasi kecil," katanya.
Meski demikian, Gibran belum dapat memastikan kapan tepatnya renovasi akan dilakukan. "Tunggu saja, ini baru kajian. Sepertinya tahun depan," katanya.
Dia mengatakan untuk renovasi bangunan dan penataan parkir akan dikembalikan pada situasi awal. "Nggak ada usulan-usulan apa juga waktu rapat. Itu harus dikembalikan waktu situasi awal seperti apa," katanya.
Baca juga:
- Kabar Baik! Hasil Antigen Sudah Bisa Dapat Pengobatan Telemedisin Gratis, Tapi Ada Syaratnya
- Update COVID-19 per 10 Februari: Naik Terus, Kasus Baru Hari Ini Bertambah 40.618
- JPU KPK Sebut BUMD Sarana Jaya Gagal Sukseskan Janji Kampanye Anies Baswedan Soal Rumah DP Rp0
- Kasus Pengadaan Lahan Rumah DP Rp0, Mantan Dirut BUMD Dituntut 6 Tahun 8 Bulan Penjara
Untuk penataan para pedagang yang biasa berjualan di sekitar Masjid Agung Surakarta, ia masih enggan menerangkan.
"'Mengko sik' (Nanti dulu)," katanya.
Ketua Pengurus Takmir Masjid Agung Keraton Surakarta Muhammad Muhtarom mengatakan renovasi bangunan utama menjadi tanggung jawab oleh Kementerian PUPR.
"Yang tahun 2022 ini perencanaan, 2023 insyaallah pelaksanaan. Yang PUPR kota ini 'master plan' (rencana induk) penataan kawasannya, ada BCB (Balai Cagar Budaya) ada semacam kajian-kajian mana yang sudah berbenturan dengan bangunan baru," katanya.