Sudinkes Sebut 5 Ribu Warga Jakpus Terpapar COVID-19, Umumnya Tidak Bergejala
JAKARTA - Suku Dinas Kesehatan Jakarta Pusat mencatat ada 5.000 warga Jakarta Pusat yang terpapar virus COVID-19. Jumlah tersebut terus bertambah dari yang sebelumnya sebanyak 2.000 warga.
"Kalau saat ini warga Jakpus yang positif COVID - 19 ada 5.000. Umumnya warga yang terpapar tidak bergejala," terang Kepala Suku Dinas Kesehatan (Kasudinkes) Jakarta Pusat, Erizon Safari, Selasa 8 Februari.
Erizon mengatakan, warga diminta untuk tetap jaga protokol kesehatan (prokes) di masa pandemi COVID-19. Walaupun varian baru jenis Omicron tidak terlampau parah efeknya jika dibandingkan jenis Delta.
"Omicron ini hanya penularannya yang cepat banget, tapi efeknya tidak separah Delta," katanya.
Baca juga:
- Celine Evangelista Tampil Berhijab dan Bercadar, Isu Mualaf Muncul Lagi
- Indonesia Punya Potensi Bauksit Nomor 6 Dunia, DPR: Perlu Sinergi PLN dan Inalum Agar Tidak Ketergantungan Impor Alumunium
- Gardu Induk Gunung Mas Rampung dan Pensiunkan 2 PLTD, PLN: Hemat Biaya Operasional Rp20,6 Miliar
- Lupakan Batu Bara, Dua Inovasi PLN Ini Sukses Raih Penghargaan Internasional
Kata Erizon, warga yang terpapar virus COVID-19 dengan gejala ringan sebaiknya melakukan isolasi mandiri (Isoman) di rumah masing - masing. Namun jika memang kondisi tidak mendukung bisa dilakukan isolasi terpisah seperti di wisma atlet.
"Kalau dari catatan saya, yang di rawat di rumah sakit saat ini tidak separah waktu virus COVID - 19 jenis Delta menyerang," ujarnya.
Dia juga mengimbau, warga isoman di rumah untuk tidak melakukan aktifitas sehari-sehari seperti bekerja, jika tidak memiliki hasil swab tes, baik PCR ataupun antigen.
"Kalau isoman sekarang itu antara 5 sampai 10 hari. Tapi mereka harus lakukan swab test dulu untuk menyakinkan bahwa dirinya telah negatif dari COVID - 19," ujarnya.