Puji Rusia Miliki Toleransi Tinggi Saat Peringati 1.100 Tahun Kedatangan Islam, Fadli Zon: Kok di Sini Mau Memetakan Masjid
JAKARTA - Politisi Partai Gerindra Fadli Zon ikut berkomentar soal Rusia yang hendak memperingati 1.100 tahun kedatangan Islam ke negara tersebut. Rencananya, peringatan itu dilakukan saat peluncuran 14 buku tentang teologi pada 2022.
Mantan pimpinan DPR RI ini menyebutkan, Rusia telah menunjukan sikap toleransi yang tinggi. "Rusia menunjukkan sikap toleransi yg tinggi bahkan membangun masjid terbesar," kata Fadli lewat cuitan di Twitter pribadinya, @fadlizon dilansir Kamis, 27 Januari.
"Rusia tdk Islamofobia. Kok di sini malah mau memetakan masjid?" ungkap Fadli Zon.
Dilansir dari ABNA, peringatan 1.100 tahun kedatangan Islam di Rusia akan diadakan pada 2022.
Dewan Urusan Agama di Rusia akan meluncurkan 14 buku tentang teologi, sejarah dan budaya Islam sebagai bagian dari upacara dalam rangka menandai peringatan 1.100 tahun agama Islam yang dianut oleh warga Rusia.
Baca juga:
- Serba Salah Nama IKN Nusantara atau Jokowi, Teddy Gusnaidi: Pokoknya Fadli Zon Gak Setuju Aja!
- Samakan dengan Kazakhstan, Nama Ibu Kota Negara Diusulkan Fadli Zon Jadi 'Jokowi'
- Ketua DPRD Dukung KPK Tuntaskan Kasus Wali Kota Bekasi Nonaktif Rahmat Effendi
- KPK: Kami Tak Lagi Gunakan Istilah Operasi Tangkap Tangan Tapi Tangkap Tangan
Monografi (karya tulis ilmiah) oleh Demir Muhyiddin, wakil pertama di Dewan Urusan Agama di Rusia, berjudul Islam Rusia: Mencari Subjektivisme Politik telah disambut baik oleh semua orang.
Tema utama buku ini adalah bagaimana seorang Muslim Rusia menggambarkan dirinya sebagai warga negara atau menekankan identitas etnisnya. Penulis memberikan ide yang tepat kepada pembaca mengenai kesadaran Muslim Rusia tentang identitasnya.
Tokoh agama Rusia itu menceritakan hubungan antara Islam Rusia sebagai sebuah fenomena sosial budaya dan pendiriannya dalam hukum budaya yang mendominasi Rusia membuktikan bahwa fenomena ini tergantung pada kemampuan Muslim Rusia dalam mendefinisikan kembali hukum budaya dan itu membutuhkan promosi spiritual dan ideologis di Rusia.