Keluarga Korban Sebut Jasad Lansia Dituduh Mencuri Mobil Dilempari Kerupuk oleh Para Pelaku
JAKARTA – Keluarga Wiyanto Halim (89), lansia yang tewas mengenaskan di jalan Pulo Kambing, Pulogadung, Jakarta Timur, berharap agar kepolisian mendalami motif kasus pengeroyokan hingga menyebabkan kematian tersebut. Hal itu disampaikan kuasa hukum keluarga korban, Freddy Y Patty.
"Cari aktor intelektual dibalik pembunuhan ini. Karena pihak keluarga berkeyakinan, peristiwa ini bukan pengeroyokan biasa. Tapi merupakan pembunuhan berencana dengan cara yang sangat keji," kata Freddy, saat dihubungi, Selasa 25 Januari, pagi.
Kecurigaan perihal pembunuhan berencana itu mulai muncul ketika anak korban Virsha Syahriena membuat laporan polisi nomor LP/B/182/I/2022/SPKT/RES.JAKTIM/PMJ tanggal 23 Januari 2022 di Polres Metro Jakarta Timur.
Saat proses pembuatan laporan polisi, lanjut Freddy, Virsha anak korban bersama keluarga, mendapat berbagai informasi dari kerabat dan media sosial tentang peristiwa tersebut.
Kata Freddy, pihak keluarga menduga peristiwa yang menyebabkan Wiyanto Halim tewas bukanlah pengeroyokan yang terjadi secara spontan, ada rekayasa dengan alasan seperti di dalam gambar dan video yang terlihat jelas.
"Ada orang yang bertugas sebagai provokator, berteriak-teriak seakan Wiyanto Halim adalah pelaku pencurian mobil. Ada orang yang bertugas membuat rekaman video dan menyebarkannya di sosmed dan membuat opini bahwa kematian Wiyanto Halim terjadi karena amuk massa," ujarnya.
Kemudian, masih kata Freddy, kejanggalan lainnya adanya orang yang mengendarai motor paling belakang yang bertugas mengajak orang-orang yang nongkrong di pinggir jalan untuk ikut mengejar mobil yang dikendarai Wiyanto Halim.
Bahkan ada mobil patroli polisi yang ikut mengejar dan membuang tembakan ke arah mobil milik Wiyanto Halim, tepat di persimpangan jalan menuju kawasan Industri Pulogadung, sehingga mobil korban berhasil dihentikan.
"Ketika mobil berhenti, beberapa orang pengejar langsung melakukan pengerusakan terhadap mobil dan menarik paksa korban keluar mobil dan menyerang dengan batu, helm serta kayu sehingga kepala korban Wiyanto Halim pecah di beberapa bagian dan menyebabkan kematian," kata Freddy.
Bahkan, sambungnya, ketika korban sudah meninggal, jenazah masih diteriaki dan dipaksa makan kerupuk oleh para pelaku.
"Sungguh perbuatan biadab, yang sudah nyata meninggal masih diperlakukan seperti itu," ujarnya.
Baca juga:
Diberitakan sebelumnya, Minggu 23 Januari, dini hari, sekelompok pemuda menggunakan motor di Jalan Pulo Kambing, Pulogadung, Jakarta Timur mengejar mobil Toyota Rush dengan nopol B 1859 SYL yang dikemudikan Wiyanto Halim (89). Wiyanto diteriaki maling mobil.
Dalam video yang beredar di media sosial terlihat ada mobil patroli kepolisian yang juga ikut mengejar Wiyanto. Setelah mobil dapat dihentikan, kelompok pemuda itu melakukan penganiayaan hingga akhirnya kakek 89 tahun itu tewas.
Kasat Reskrim Polres Jakarta Timur AKBP Ahsanul Muqaffi mengatakan, korban bukan pencuri mobil. Korban sebelumnya sempat senggol motor lalu diteriaki maling oleh provokator. Wiyanto juga pemilik mobil Toyota Rush tersebut.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan mengatakan, sebanyak 14 orang diperiksa dalam peristiwa tersebut, dan sudah 4 orang dijadikan tersangka. Pemeriksaan masih berjalan.