Jakarta Banjir, Arief Poyuono Gerindra: Pak Anies Jangan Banyak Omong, Pencitraan, Kerja!

JAKARTA - Politikus Partai Gerindra Arief Poyuono meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswesan untuk serius menanggulangi banjir di Ibu Kota. Kata Arief, Anies tak bisa hanya menaikkan citranya saja.

Hal ini Arief katakan usai dirinya terjebak kemacetan di Jalan Yos Sudarso, Jakarta Utara, kemarin. Mobil yang dibawa Arief terjebak karena tak bisa melewati jalanan yang terendam banjir.

"Pak Gubernur jangan cuma banyak omong soal mengatasi banjir. Jangan banyakan pencitraan. Kerja aja. Akui bahwa banjir ini memang butuh ditanggulangi karena memang tata kelola banjir dari hulu belum ada formula mengatasi banjir Jakarta," kata Arief saat dihubungi VOI, Rabu, 19 Januari.

Arief bercerita, pada Selasa, 18 Januari siang hari kemarin mobil yang dikendarai terjebak macet karena di jalan tersebut tergenang banjir hingga mencapai 40 sentimeter.

"Kemarin siang saya dari rumah di Kelapa Gading mau ke Cempaka Putih, saya tempuh pakai mobil sampai 3 jam. Saya enggak bisa masuk ke Cempaka Putih karena banjir kira-kira sampai 40 cm di Jalan Yos Sudarso. Jadilah macet total lalu lintasnya," ungkap dia.

Arief akhirnya keluar dari mobil dan merekam video dirinya mengamati ruas jalan yang tergenang. Ia ternyata mencari apakah ada sumur resapan yang dibuat di jalan tersebut.

Ia mencari sumur resapan karena hal tersebut menjadi salah satu program Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk mengendalikan banjir di Ibu Kota.

"Saya bikin video yang di Twitter itu di Jalan Yos Sudarso. Saya cari saja sumur resapan, eh enggak ada. Adanya sumur meluap," tutur Arief.

Sebagai informasi, hujan mengguyur Jakarta sejak pagi hingga malam hari kemarin. Tercatat per hari ini pada pukul 12.00 WIB, banjir masih menggenang 93 RT di DKI.

Rinciannya, 73 RT Jakarta Barat dan 20 RT di Jakarta Utara. Banjir tertinggi berada di Kelurahan Tegal Alur dengan ketinggian air mencapai 1 meter. Sampai saat ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI mencatat ada 908 warga yang mengungsi di 15 titik.